Keempatbelas; Memperhatikan kesejahteraan emosional peserta didik. Hal ini melibatkan pembangunan iklim kelas yang aman dan mendukung, di mana peserta didik merasa nyaman untuk mengemukakan pendapat, menghadapi tantangan, dan belajar dari kegagalan.
Harapan pendidikan Lebih Baik
Daripada meributkan begitu banyak masalah yang bikin sakit kepala, soal link and match, mentalitas lulusan sekolah, daya saing yang rendah, kesenjangan dalam akses pendidikan, profesionalitas tenaga didik, dan sederet persoalan lain, lebih kita fokus mempersiapkan anak didiknya.
Pertama; Meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan pendekatan Merdeka Belajar, agar siswa memiliki kebebasan untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri, memilih metode belajar yang sesuai dengan gaya mereka, dan mengeksplorasi minat dan kebutuhan mereka. Langkah ini akan meningkatkan motivasi intrinsik siswa dan menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.
Kedua; Mempersiapkan siswa untuk tantangan masa depan, dalam dunia yang terus berkembang dengan cepat, dan siswa harus dibekali keterampilan dan kemampuan yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan. Pengembangkan keterampilan kritis, kreatif, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
Ketiga; Mendorong pengembangan potensi individu yang unik dan Merdeka Belajar bertujuan untuk mengoptimalkan pengembangan potensi tersebut. Dengan memberikan kebebasan dalam pembelajaran, siswa dapat mengeksplorasi minat mereka, mengembangkan keahlian khusus, dan mengejar tujuan yang relevan dengan bakat dan minat mereka. Harapannya adalah pendidikan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mewujudkan potensi terbaik mereka.
Keempat; Mengurangi kesenjangan pendidikan, dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk mengakses pembelajaran berkualitas dan memperoleh pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan mereka, diharapkan kesenjangan dalam akses dan kualitas pendidikan dapat dikurangi.
Kelima; Meningkatkan kemandirian dan keterampilan metakognitif dengan memberikan ruang kebebasan dan tanggung jawab kepada siswa untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri, diharapkan mereka akan mengembangkan keterampilan metakognitif, seperti kemampuan merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri. Hal ini akan mempersiapkan mereka untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang mandiri.
Semoga dengan kehadiran Kurikulum Merdeka dengan Program Merdeka bisa menjadi jembatan kita memperbaiki kembali kualitas pendidikan agar lebih berdaya saing mengikuti perubahan aras waktu dan tantangan jaman. Dan sebagai guru "stuntman", apapun bentuk kontribusi kita, setidaknya itulah bentuk sumbangan yang bisa kita berikan.Â
Salam sejahtera selalu untuk semua guru di seluruh Indonesia, merdeka belajarnya, merdeka semangatnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H