Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru "Stuntman" Dalam Semarak Merdeka Belajar

31 Mei 2023   23:55 Diperbarui: 1 Juni 2023   00:18 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aksi stuntman, pemeran pengganti dalam film-kumparan

Kedua; Pembelajaran berbasis proyek atau pendekatan proyek dalam pembelajaran di mana siswa bisa  melakukan penelitian, eksplorasi, dan presentasi tentang topik yang mereka minati. Praktik ini memungkinkan siswa menggali lebih dalam, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan lintas mata pelajaran.  

Ketiga; Menggunakan portofolio sebagai alat penilaian untuk siswa. Dalam portofolio, siswa dapat mengumpulkan dan merefleksikan karya dan proyek yang mereka hasilkan sepanjang pembelajaran. Hal itu untuk membantu siswa melacak dan memperlihatkan perkembangan serta kemajuan belajar mereka. Kami bisa memahami apa yang menjadi minat masing-masing anak-anak dari diskusi atau aktifitas yang melibatkan interakasi antara kami dan siswa.

Keempat; Pembelajaran berbasis masalah, siswa atau kami mengajukan tantangan masalah atau tantangan nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa sebagai fokus pembelajaran. Siswa diajak untuk menemukan solusi melalui eksplorasi, kolaborasi, dan refleksi.

Karena praktik baik dalam merdeka belajar intinya memang berusaha menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, kreatif, dan memberdayakan peserta didik. Dengan memberikan kebebasan dan kemandirian, praktik ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik, mengembangkan keterampilan metakognitif, dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pembelajar seumur hidup.

Kelima;, Penekanan pada minat dan bakat individu: Praktik ini mendorong pengembangan minat dan bakat siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk menggali topik yang mereka sukai dan mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan minat mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Keenam; Pembimbingan yang mendukung, sebagai guru kami berperan sebagai aktif sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses belajar siswa. Membantu siswa mengidentifikasi tujuan pembelajaran, menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan, serta memberikan umpan balik konstruktif untuk membantu siswa berkembang.

Ketujuh; Evaluasi formatif, dilakukan secara berkelanjutan dan formatif, dengan fokus pada perkembangan siswa dan peningkatan pembelajaran. Siswa diberikan umpan balik yang spesifik dan berguna untuk membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif.

Kedelapan; Pengembangan keterampilan metakognitif, kami mengajak siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang cara belajar yang efektif, termasuk pemahaman tentang strategi pembelajaran, refleksi diri, pengaturan waktu, dan evaluasi diri. Hal ini membantu siswa menjadi pembelajar yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

Kesembilan; Penggunaan sumber daya yang beragam dengan cara guru memfasilitasi akses siswa terhadap berbagai sumber daya pembelajaran yang relevan, seperti buku, artikel, video, atau bahan online. Siswa didorong untuk mengeksplorasi sumber daya ini secara mandiri dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang diminati.

Kesepuluh; Pemberian umpan balik yang konstruktif yang terarah dan konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka dalam proses pembelajaran. Umpan balik ini haruslah informatif, spesifik, dan memberikan arahan untuk perbaikan.

Kesebelas; Keterlibatan komunitas dalam proses pembelajaran. Peserta didik diajak untuk terlibat dalam kegiatan di luar kelas, seperti kunjungan lapangan, wawancara dengan ahli, atau kolaborasi dengan lembaga atau organisasi di masyarakat. Hal ini membantu peserta didik untuk melihat relevansi pembelajaran dengan dunia nyata dan mengembangkan pemahaman yang lebih luas.

Keduabelas; Metode Pembelajaran yang Variatif dengan berbagai metode pembelajaran yang cocok untuk berbagai gaya belajar siswa. Ini bisa meliputi diskusi kelompok, proyek kolaboratif, penelitian mandiri, eksperimen, presentasi, atau penggunaan teknologi pendukung pembelajaran.

Ketigabelas; Membangun kemitraan yang kuat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mendukung pembelajaran siswa. Orang tua dan masyarakat dapat terlibat dalam memberikan saran, dukungan, dan pengalaman praktis kepada siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun