Namun barangkali itu terlalu jauh perspektifnya, secara psikologi sosial, model masyarakat yang tidak memiliki ikatan emosional dalam wujud keluarga, memiliki kerentanan sosial yang tinggi. Kemunculan kasus-kasus yang dibangkitkan karena sebab emosional, bukan menjadi sesuatu yang langka terjadi.Â
Maka di Korea dikenal dengan fenomena "Kematian Sunyi", lonely death atai Godoksa. yang dialami ribuan orang setiap tahunnya. Meninggal dalam kesendirian tanpa kelurga. Tekanan kesendirian itu sudah mereka alami sedari awal sejak mereka tak lagi memiliki keluarga yang bisa merawatnya diusia tua. Bagaimana jika fenomena childfree sudah menggejala?. Bukan tidak mungkin fenomena sosial lain akan muncul.
Ketika sebuah pasangan kembali kerumah, hanya menemukan diri mereka sndiri dengan segala kejenuhan kerja tanpa variasi kecuali kesenangan hubungan biologis atas ego sendiri. Menjadikan hidup tak memiliki warna yang lain, yang ideal layaknya keluarga yang memiliki anak-anak atau ikatan hubungan dengan keluarga lainnya.
Dalam buku Mengapa seks itu asyik, Jared diamond profesor fisiologi UCLA mengatakan;
Bahwa sikap manusia terhadap perilaku seksualitasnya memang penuh dengan teka-teki. Bahkan ketika bisa memiliki anak, tapi tak mengusahakan bisa memilikinya. Manusia memang semakin aneh, apalagi ketika memutuskan child free sebagai sebuah pilihan untuk menutupi banyak kekurangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H