Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ekonomi Syulit Tak Halangi Wedding Gift Penganut Frugal Living

4 Februari 2023   09:05 Diperbarui: 7 Februari 2023   10:33 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya hidup Frugal living atau atau gaya hidup hemat masih menjadi pembicaraan yang hangat. Meskipun sebenarnya gaya ini juga sudah banyak dipraktekkan oleh banyak orang, namun tetap saja menarik untukmber  dicermati.

Apalagi dalam situasi syulit sekarang ini. Apa-apa harus dipertimbangkan dengan cermat. Seorang sahabat kompasianer bercerita bagaimana di Jerman saja, kini inflasi memaksa mereka harus bisa belanja dengan cerdas. Prinsipnya belanja seperlunya sesuai kebutuhan saja.

Dan mereka terpaksa meninggalkan kebiasaan membeli barang yang hanya bersifat kesenangan. Namun hal itu kan tidak selalu terjadi untuk selamanya, hanya dalam kondisi sulit sekarang ini saja.

Jika situasi sudah membaik, dan kita tetap akan berpegang teguh pada prinsip hidup hemat mengapa tidak?.

sumber foto-BP guide
sumber foto-BP guide

Baca juga: Aku Benci Buku

Karena itu sebuah kebiasaan yang baik. Bahkan dalam prinsip yang kita kenal dengan ekonomi sirkular saja juga menyarankan pada beberapa hal positif seperti; menggunakan barang secara berulang, memperbaiki jika masih mungkin daripada membeli barang baru, menggunakan barang hanya sesuai keperluan saja. Dan berusaha mengurangi adanya residu.

Nah bagaimana jika urusannya adalah memberi hadiah kepada tetangga, teman atau sahabat yang sedang membuat hajatan atau acara spesial seperti weeding. Masa iya kita tak hadir jika diundang, dan jika memang harus memberi kado-spesial lagi, apa yang harus kita lakukan.

Waktu kini telah jauh berlalu, dahulu sudah menjadi kebiasaan ketika acara nikahan, hadiahnya hampir selalu, perangkat makan (siapa tahu pengantin belum punya barang pecah belah), atau sprei (kan butuh banyak ganti-ganti), apa kita masih akan ikut "trend" lama itu atau bisa lebih kreatif memilih hadiah disesuaikan dengan bujet tentunya.

Apa cara bijaknya?.

sumber foto-bincang muslimah
sumber foto-bincang muslimah

Kembali kepada prinsip atau gaya hidup hemat, salah satu poin pentingnya adalah kebiasaan untuk mengalokasikan dana sisa operasional untuk tabungan. Tujuannya, selain sebagai tambal sulam tabungan yang terkuras karena keperluan operasional harian, juga diperlukan untuk kebutuhan yang bersifat dadakan.

Bisa saja untuk tambahan biaya berobat, meskipun kita sudah memiliki tunjangan kesehatan, atau menjadi solusi seperti ketika kita akan membeli hadiah untuk acara sahabat atau saudara kita.

Pertimbangan ketika memilih kado

Pertama, jika kita kurang yakin untuk memberi kado, mungkin bisa kita pertimbangkan untuk memberinya uang sebagai hadiah pernikahan. Tentu saja sebagai sahabat atau orang dekat atau bahkan tetangga, minimal kita memahami apa yang menjadi kebutuhan terbaiknya.

Jadi pemberian hadiah berupa uang juga tidak ada salahnya.

Bisa saja itu akan membantu menjadi pengganti biaya pernikahan sahabat kita, atau bisa ia gunakan untuk biaya perjalanan bulan madunya bersama pasangan, atau bisa juga untuk bekal memulai rumah tangga. 

Dan seberapa besar bisa kita berikan bisa kita sesuaikan sesuai bujet kita dan seberapa dekat hubungan kita dan sahabat yang menikah. Karena hal itu akan menjadi pertimbangan penting untuk seberapa besar kita bisa membantunya sekalipun kita tengah dalam situasi sulit.

Kedua, cara perhitungannya sebenarnya juga tidak sulit untuk menentukan besaran hadiah berupa barang atau uang. Umumnya, bila seseorang ingin memberikan hadiah pernikahan untuk sahabat dalam bentuk kado, ia akan lebih dulu menanyakan kebutuhan sahabat tersebut. 

sumber foto-kumparan
sumber foto-kumparan

Bujet yang dikeluarkan seseorang untuk kado pernikahan sahabat bervariasi, tergantung dari kekuatan bujet. Tergantung faktor kedekatan juga sih. Sementara bila kita ingin memberikan hadiah dalam bentuk uang, maka bisa kita tambahkan sekitar 10%.

Nah untuk sampai pada keputusan itu juga ada pertimbangan lain yang tidak kalah penting, selain dalam situasi sulit kita juga sedang berusaha untuk mencerdasi situasi dengan cara positif. 

Bagaimanapun kita harus hadir ketika acara spesial itu, sekalipun tetangga biasa juga harus diusahakan, karena itu salah satu ciri-sehat sosial kita.

Empat hal postif yang mungkin bisa kita lakukan

Pertimbangkan ketika memberikan kado yang sekiranya dapat memberi manfaat yang baik. Meskipun barangnya tidak terlalu mewah, tidak terlalu besar, tidak terlalu mahal, namun memiliki manfaat yang besar. Seperti biasa kita bisa mencari rekomendasinya di toko merchandhise, atau toko online yang menyediakan barang yang layak dijadikan kado.

Mungkin beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangannya.

Pertama: Manfaatkan Promo, terus terang ini memang harus menjadi pertimbangan yang penting. Mengapa harus malu jika kita menggunakan kesempatan promo barang. 

Bahkan dengan cara ini, kita bisa mendapatkan barang dengan branding yang baik, dengan harga yang murah. 

Dengan begitu, niat kita untuk memberikan barang atau hadiah terbaik untuk sahabat atau rekanan kita terpenuhi dengan dua harapan. Barangnya elite, harganya terjangkau.

Kedua; Gunakan dana cadangan dari tabungan, jika kita sudah memiliki informasi kapan acara sahabat kita akan dilaksanakan.

Kebiasaan menabung kita menjadi solusi paling tepat. Apalagi jika konsistensi menabung itu memang sudah menjadi pilihan kita ketika memutuskan untuk menerapkan gaya frugal living atau pola hidup hemat.

Karena sisi positif menabung dalam situasi sulit meskipun alokasinya tidak besar, namun membantu kita untuk mengontrol pengeluaran belanja,  termasuk kebiasaan hanya membeli kebutuhan sesuai peruntukan. 

Dan yang utama, menjadi dana cadangan untuk banyak keperluan darurat dan tidak terduga termasuk saat berobat.

Sekalipun kita telah memiliki Kartu Sehat atau BPJS, bukankah untuk membeli sekedar buah, atau makanan tambahan selama kita berada di rumah sakit juga sangar perlu menjadi perhatian kita.

Ketiga; Manfaatkan tips-tips cerdas, banyak tips cerdas cara membuat kado yang murah, simple tapi mewah dengan barang seadanya sekalipun, yang penting tehniknya. 

Mencerdasi Situasi Sulit

sumber foto-republika
sumber foto-republika

Kebutuhan kita tentang uang dalam situasi sulit harus mempertimbangkan banyak aspek, mulai dari adanya perencanaan sederhana untuk pengeluaran setiap bulannya, melakukan pencatatan sederhana untuk mengontrol pengeluaran dan kebutuhan yang urgen dan primer.

Prinsip itu juga akan mendorong kita untuk bertindak cerdas dengan berusaha mengurangi biaya tertentu yang kita anggap bisa kita carikan alternatif yang lebih baik. 

Misalnya mengurangi keluaran biaya administrasi dalam transaksi berupa transfer bank, dengan pilihan lain yang lebih murah. Atau jika berlangganan suatu jenis barang bisa disubstitusi dengan barang pengganti yang lebih murah.

Memang sih terlihat agak aneh, beda tipis dengan "pelit" tapi ini semua dilakukan bukan tanpa alasan, tapi justru dengan pertimbangan yang cerdas.

sumber ilsutrasi-sepulsa
sumber ilsutrasi-sepulsa

Ternyata makin sulit kejepit, nalar juga harus dicerdasi dengan banyak trik positif dan tips. Jika tidak kita bisa kedodoran, masa iya rumah kosong tanpa makanan, atau makanan itu-itu saja. 

Dan jika sahabat kita punya hajatan atau acara masa iya kita tidak datang. Sesulit apapun kondisi, kita tetap harus membangun silaturahmi jangan sampai putus.

Semoga bermanfaat, kondisi sulit bisa bikin irit tapi tak harus pelit ;). Dan yang terpenting dari semuanya, doa adalah hadiah terindah, meski tak terucapkan, namun keberkahannya akan menjadi amal kebaikan bagi semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun