Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perempuan, Buta Huruf dan Tantangan Dapur, Sumur, Kasur

4 Februari 2023   12:34 Diperbarui: 6 Februari 2023   21:30 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara inilah yang digunakan oleh Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank di Bangladesh. Atas dasar itu Grameen Bank dapat menyerap 98 persen  tenaga perempuan miskin di desa diberdayakan dengan skema bantuan dana bergulir. 

Kedua; Memanfaatkan kegiatan kelompok seperti dasawisma atau kelompok arisan secara berkala sebagai sekolah membaca dan menulis. 

Kegiatan yang dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali dapat menjadi alternatif mendorong meningkatnya kemampuan baca-tulis. Apalagi jika disertai reward.

Ketiga; mendorong partisipasi elemen Lembaga Swadaya Masyarakat agar memfokuskan programnya pada pengentasan buta aksara terutama pada para perempuan. 

Dalam program rintisan yang pernah kami lakukan bersama dengan teman komunitas dan LSM, kami mendorong para perempuan belajar baca-tulis dan membukukan karya mereka sebagai motivasi agar mereka terus belajar menulis. 

Mereka bahkan menuliskan hanya sekedar rutinitas mereka sehari-hari. Atau bagaimana mereka mengatasi masalah kesulitan yang mereka hadapi sehari-hari. Atau sekedar menuliskan kembali resep masakan atau makanan yang mereka ketahui.

Keempat; melibatkan otoritas sekolah membuka kelas khusus baca-tulis yang tidak saja diorientasikan pada metode pembelajaran saja namun juga disertai dengan kegiatan lain, seperti halnya kewirausahaan.

Kelima; Prioritas program kesehatan atau akses perempuan pada institusi kesehatan

sumber gamabr-pemprov dki jakarta
sumber gamabr-pemprov dki jakarta

Keenam; Melibatkan pentahelix dalam proses pengentasan buta aksara yang difokuskan pada perempuan akan lebih efektif. Terutama fokus pada kewirausahaan dan mendorong berkembangnya sektor kepariwisataan.

Di dalam pentahelix kelima komponen yaitu; Academician (Akademisi), Business (Bisnis), Community (Komunitas), Government (Pemerintah) dan Media (Publikasi Media). Melalui kolaborasi sinergis tersebut program pengentasan buta aksara pada para perempuan di desa akan lebih cepat terwujud.

referensi;1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun