Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemana 12 Ton Buku Pustaka Sekolah Kami?

12 Januari 2023   16:40 Diperbarui: 15 Januari 2023   00:49 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber foto-republika
sumber foto-republika

Miris sekali, karena kasus tersebut berdampak pada berkurangnya bahan referensi dan literasi siswa. Meskipun dengan proses belajar mengajar berbasis Kurikulum Merdeka saat ini, kendala proses belajar mengajar itu sedikit teratasi gangguannya.

Metode pembelajarannya kini lebih pada format diskusi dan kerja kelompok, daripada mengandalkan materi teksbook seperti ketika kita menggunakan Kurikulum 2013. Bolehlah ini disebut sebagai salah satu keunggulan Kurikulum Merdeka yang mengurangi ketergantungan para siswa atas teksbook.

Pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu fokus Kurikulum Merdeka. Misalnya dengan menggali kearifan lokal khas daerah. Para guru juga terus disiapkan untuk mampu menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri dengan pelatihan virtual atau daring.

Kurikulum baru memungkinkan siswa dapat melihat platform Merdeka Belajar secara online. Tinggal, gurunya yang harus aplikatif dalam mengajar, tidak melulu bergantung pada LKS (lembar kerja siswa).

Mungkin yang bisa diambil hikmahnya dari kasus pencurian ini, pihak sekolah kini jadi lebih peduli dan perhatian pada perpustakaan sekolahnya. Memaksimalkan penggunaannya, tidak sepernuhnya menggunakan basis teknologi.

Sekolah juga menerapkan sistem belajar Hybrid yang memadukan antara sistem pembelajaran daring dan kelas tatap muka di sekolah. Dan yang pasti sekolah harus mengalokasikan dana untuk menjaga sekolah lebih serius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun