Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berpeluang Terdampak Resesi, Ternyata Inilah Sebabnya

19 Oktober 2022   23:52 Diperbarui: 29 November 2022   11:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga ada kelompok lain yang memiliki kecenderungan untuk terlalu berhati-hati dalam menggunakan uang. Selalu diliputi ketakutan jika melakukan overpaying, atau melakukan jenis investasi yang penuh risiko. Ia tak pernah bisa mempercayai siapapun karena kekuatiran orang tak bisa menjaga uang yang diinvetasikannya.

Disisi lain terdapat kelompok orang yang orientasinya tak peduli risiko. Berspekulasi dalam mengelola uangnya, namun juga disertai sedikit kehati-hatian. 

Ada kelompok yang selalu berusaha memilih yang terbaik, tanpa mempertimbangkan faktor keuangan. Namun ia juga jenis orang yang melakukannya atas dasar mencari keuntungan. Beberapa orang tertentu melakukan investasi pada barang-barang mewah yang bahkan hanya dijadikan koleksi, namuan memiliki nilai investasi tinggi. Seperti lukisan, atau mobil mewah.

Dan jenis yang paling banyak adalah orang yang selalu mengalami kekuatiran secara finansial. Sehingga selalu memilih mencari harga yang termurah. Mulanya hal ini dipicu oleh ketidakpedulian pada saat situasi ekonominya dalam kondisi baik. Ketika pada akhirnya memasuki masa pensiun, mereka barulah memikirkan, bagaimana memiliki sumber pendapatan yang lebih dari satu, seiring makin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kondisi ini semakin diperburuk dengan kondisi ekonomi transisi yang ditandai dengan sulitnya memperoleh uang, sementara harga-harga berkecenderungan terus naik.

Kelompok ini menjadi kelompok yang paling terdampak karena kondisi ketidaksiapan finansial pada masa-masa ketika keuangan pribadi menipis dan situasi ekonomi memburuk.

Dengan berbagai jenis cara orang menyikapi uang atau money attitude tersebut, kita dapat menarik pelajaran penting sebelum segala sesuatunya terlambat dan semakin buruk.

Setidaknya keputusan kita untuk merubah pola dalam menyikapi uang saat ini, barangkali dapat sedikit menolong kita menghadapi resesi jika benar terjadi pada 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun