Cukup mengherankan dan bahkan membingungkan, mengapa para tersangka  tidak segera melaporkan "dugaan pelecehan atau perkosaan " yang terjadi di Magelang. Apa maksud para tersangka di balik tindakannya?.
Ini juga sekaligus menjawab pertanyaan mengapa para tersangka tidak melaporkan kasus di Magelang  kepada Polres Magelang atau tersangka Putri dengan bantuan Ferdy sambo atau Kuat menelepon Kapolri, bagaimanapun mereka memiliki akses kesana. Apakah hal ini karena para tersangka tak mau kasus  bocor, karena jika bocor, maka makin sulit untuk "melenyapkan" Brigadir Joshua.
Ini menimbulkan simpang siur dugaan, dari seluruh uraian di atas patut diduga dan dicurigai, bahwa alibi-alibi tersangka Putri Candrawathi, tersangka Kuat Maruf, dan tersangka Ferdy Sambo yang teranyar adalah merupakan skenario baru dan belum tentu dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Sekali lagi pelecehan tetap menjadi domain dari motif para tersangka karena para tersangka saat ini berharap jeratan hukum Pasal Pidana 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP, Jo 55 dan 56 akan menjadi lebih lunak.
Menjadi sebuah kewajaran, jika kemudian publik bertanya dan berpraduga bahwa para pihak terkait kasus ini seolah tengah "dikondisikan" menjadi bagian dari skenario besar Ferdy Sambo. Putri dan Kuat.
Jika itu maksudnya, apakah ada kaitan dengan upaya meredam peristiwa-peristiwa ikutan di belakang kasus Ferdy Sambo yang bisa saja akan terbongkar dan merusak citra Polri, jika motif pelecehan gagal dijadikan dasar tuduhan utama?.
Hoaks Di sekitar kasus
Mengapa begitu banyak informasi hoaks-berita simpang siur yang muncul dari pernyataan para tersangka?. Informasi yang dimaksud adalah pernyatan para tersangka yang begitu mudahnya berubah-ubah (dikondisikan), tapi dengan mudahnya terbantahkan ketika dikonfrontir dengan saksi atau bukti baru.
Kita yakin semakin kasus ini berlarut dan terjadi pengulangan kesaksian, selain akan muncul bukti, kesaksian baru, bukan tak mungkin para tersangka lama-alam akan lupa dengan alur skenarionya sendiri. Semakin banyak dikoreksi oleh para tersangka akan semakin menyudutkan mereka pada jeratan hukum lebih berat.
Semoga para tersangka tidak sedang menggali kuburannya mereka sendiri. Jika terbukti melakukan pembunuhan berencana, disertai kebohongan-kebohongan lain untuk merintangi penyidikan kasus maka akan jeparan pasal berlapis menanti mereka. Kita tunggu mereka membuka kotak pandoranya" sendiri.
Tak bisa dibayangkan bagaimana berdebarnya tersangka Ferdy sambo, Putri dan Kuat saat menunggu-nunggu "pertaruhan", agar skenario dan motif mereka berhasil dan kasus segera ditutup dengan "kemenangan" skenario dan motif mereka dijadikan dasar putusan pengadilan nantinya.
Apakah benar, ketika Sambo mengubah skenario, semua alibi Putri dan Kuat bisa Jadi hoaks?. Apa wujud kebenaran yang kelak akan terungkap?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H