ilustrasi gambar-bunker FS di Jalan bangka-democrazy news
Publik semakin dibuat penasaran dengan terbongkarnya potongan kasus ini satu persatu, Sekaligus merasa tidak sabaran atas kinerja kepolisian yang masih terkesan lambat, meskipun berprinsip pada kehati-hatian.
Siapa Sambo sebenarnya?, di balik teka-teki kasus yang makin tidak berujung. Mengapa semakin lama kasus ini disidik selalu saja menyimpan kejutan-kejutan luar biasa.Â
Kali ini kejutannya adalah temuan ratusan milyar di rumahnya berupa dolar Singapura. Uang itu dimasukkan dalam koper besar, di bunker rumah milik Ferdy Sambo (FS) di jalan Bangka, Jaksel.Â
Jika kemarin kita meragukan berapa uang Sambo sampai mengasak uang Rp 200 juta milik Brigadir J, kini terbukti bukan hanya satu-dua milyar, ternyata terdapat ratusan milyar uang yang masih menjadi misteri asal usulnya.
Apakah ini akan menjadi bagian dari benang merah muasal uang tersebut, atau motif Sambo menghabisi Brigadir Joshua?. Bahwa Brigadir J memiliki kartu truf milik Sambo, termasuk soal ratusan milyar uangnya yang disembunyikannya. Dan satu-satunya cara menutup mulut Brigadir J adalah dengan membunuhnya melalui sebuah skenario yang kita ketahui palsu!.
Berita ini sudah melebar sampai ke masyarakat melalui medsos setelah penyidik Tim khusus menggeledah rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen "FS" itu, di tiga lokasi di Jakarta, di Saguling, pertambangan, dan duren tiga. Lalu ada juga menyebut rumah Irjen "FS" di Palembang.Â
Setelah Kapolri menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap brigadir J. kepolisian tidak hanya menemukan uang tunai, tapi juga baju dan sepatu yang berlumuran darah. Barang itu diduga milik almarhum brigadir J.Â
Barang bukti pakaian itu tak sempat dibakar Ferdy Sambo untuk menghilangkan jejak,dan disembunyikan karena satu alasan, Sambo yakin skenario pertama soal pelecehan dan tembak-menembak akan berjalan dengan mulus.
Kompolnas Tak Mau Kecolongan Lagi
Menanggapi isu ini, pihak Kompolnas melalui Komisioners Kompolnas Poengky Indarti menegaskan, bahwa dirinya telah berkomunikasi sekaligus mengklarifikasi kepada Irwasum Komjen Agung selaku Ka Timsus kasus brigadir J tentang isu yang beredar tersebut, bahwa pihak Timsus belum menerima informasi soal uang ratusan miliaran rupiah tersebut.
Jika dikonfrontir dengan pernyataan kompolnas, kita meragukan jika isu yang berkembang liar ini adalah hoaks. Tentu saja kompolnas, apalagi Timsus tak mau kecolongan lagi. Sudah cukup 36 korban dari Perwira hingga tamtama yang terseret kasus SamboGate ini.