FS terus mencari celah lolos dari jeratan dan berharap sampai pada tuduhan pembunuhan biasa. FS bahkan bermain uang, seperti ketika bertemu petugas LPSK yang memeriksa FS ke Kadiv Propam, mereka dititipi amplop kuning berisi uang.
Apa maksudnya jika tidak sebagai upaya "pembungkaman". Termasuk isu liar yang menyebut aliran dana itu juga merembes ke DPR. Jika ada dan terbukti, daftar korban skenario palsu FS akan semakin bertambah panjang daftarnya.
Laporan dari DPR yang menyebut adanya aliran uang dalam kerangka kasus FS, menunjukkan indikasi bahwa "benar" adanya aliran itu, dan bisa jadi mereka "telah menerima" secara diam-diam, namun kemudian kuatir terbongkar dan mengembalikannya. Hal inipun bisa menjerat mereka, jika FS mau bernyanyi lebih nyaring nantinya soal aliran dananya.
Jejak digital terlanjur merekamnya, menunjukkan kepada publik ada aliran sejumlah uang yang sedang ditebarkan untuk menutup mulut. Ini perlu dibuktikan dengan menelusuri (treasure) rekening milik para tersangka "skuad" terkait rekening dana taktis.
Daftar Tersangka Lain
Selanjutnya bagaimana dengan orang-orang yang " dikondisikan" seperti Fahmi Alamsyah (FA) yang membantunya membuat rilis, apakah tidak termasuk dalam antrian terjerat sebagai tersangka?.
Polri harus terbuka soal ini juga, karena publik terlanjur tahu informasinya, demikian juga dengan Kapolsek Jakarta  Barat yang sudah terlebih dahulu di pecat dan masuk daftar pesakitan.
Bahkan para pihak yang terlibat sebagai tim penyidik, jika dalam melaksanakan tugas-dalam konteks code of silence sekalipun dapat saja terjerat sebagai tersangka yang dikenai pasal obstruction of evidence--menghalangi proses pencarian kebenaran karena menghilangkan atau merekayasa barang bukti.
Motif +18
Soal motif sensitif sejak awal sudah mulai terkuak, hanya saja masih beredar liar seperti cerita fiksi. Terutama soal perselingkuhan, yang akhirnya bocor dan informasinya di terima PC, dan memancing pertengkaran hebat dengan FS.
Ancaman PC akan membawa masalah internal rumah tangga ke pucuk pimpinan dan laporan dugaan bisnis 303 dan bisnis esek-esek, membuat FS pitam dan menjadi motif rencana pembunuhan berencana ketika itu.
Maka sesampai dari Magelang ke Jakarta, di susunlah rencana pembunuhan itu, disertai dengan bumbu skenario yang kita dengar sebagai versi awal, terjadi pelecehan, dan tembak menembak, dan berujung pada tewasnya Brigadir J.
Kejahatan yang terkuak