Tapi, ekses dari laka lantas itu, akhirnya kami berdamai. Go dutch!, bayar masing-masing. Anak tak memakai helm, dan belum mengantongi SIM.
Beruntung!, sekali lagi BRImo membantu kami. Malam makin larut, dan hujan lebat, kami kesulitan jika harus mengakses ATM. Keberuntungan berikutnya, Kimia Farma memiliki fasilitas EDC sebagai pendukung transaksi kami melalui BRImo ketika membeli obatan-obatan.
Di luar dugaan, rencana berlebaran ke kampung halaman buyar, berpindah ke UGD Rumah Sakit.
Anehnya, anak-anak bersikeras tetap mudik. Karena kondisi ternyata membaik dalam tiga hari di H-2 lebaran, kami memutuskan untuk mudik!. Tapi kali ini perjalanannya lebih rileks. Bagasi mengalah di atap mobil, dan ruang belakang di sulap jadi tempat tidur nyaman khusus pasien korban laka!.
Tradisi pulang kampung, tetaplah harus jalan, apapun ceritanya. Biasanya kami membawa bekal makanan siap masak-makanan utama lebaran, lontong, rendang, sayur masak putih, tauco cabe hijau, dan semur. Jadi, kami bertekad membuat lebaran tak tergantikan.
Maka, Here We Are, urusan persiapan mudik traveller-nya, pakai bantuan BRImo dan BRILink untuk COD, biar praktis!. Dan petualangan pun dimulai!.
2#Musketeer; Ketupat BRILink dan Lontong COD
BRILink-mitra rekanan BRI yang bertindak menjadi agen layaknya sebuah mini bank terdekat, tepat berada di belakang rumah. Memutar blok sejauh 50 meter, ketemu BRILink-Laku pandai itu.
Sementara kami bolak-balik ke rumah sakit, urusan kebutuhan uang, anak tertua yang jadi “kurir keuangan”, setelah kami transfer sejumlah uang ke rekeningnya via Brimo. Serba praktis bukan!.
Lontong kami pesan dari teman penyintas tsunami yang bangkit menjadi wirausaha rumahan. Tinggal di Perumahan Tiongkok-Jecky Chan, kompleks perumahan hadiah bintang laga asal Tiongkok itu. Pesanan dibayar COD, karena ia memaksa mengantar barangnya. Demikian juga bumbu-bumbu yang diperlukan, termasuk ayam segar.
Perjalanan mudik pun dimulai. Kami menarik beberapa uang tunai di BRILink yang sudah kami tandai di jalur perjalanan mudik. Termasuk angpao THR untuk para keponakan juga sudah ready!. Dengan bantuan BRILink, kami berhasil mendapat uang pecahan khusus THR.
Setidaknya, sampai di titik peristirahatan pertama, ada 3 Agen BRILink terdeteksi, termasuk di mesjid yang kami jadikan tempat untuk shalat dan beristirahat.
BRILink menjadi andalan pengganti Anjungan Tunai Mandiri-Automatic Machine Teller (ATM), yang belum tentu ada di kampung. Jadi, kami cukup menggesek kartu ATM di EDC BRILink saja.
Bahkan di salah satu toko BRILink yang kami temui, ternyata menjual ketupat instan. Sekedar persiapan, bisa jadi akan banyak saudara singgah ke rumah karena ada musibah, jadi kami belanja ketupat instan memakai BRILink.
3#Musketeer; Bersedekah Melalui Aplikasi QRIS dan Transaksi QR-Cross Border