Kotanya ramai, tapi sayangnya, setiap tahun kami menjadi “penghuni terakhir” yang tinggal di Darussalam. Ketika lebih dari 15.000 ribu “jamee" atau mahasiswa pendatang dari Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Islam Ar-Raniry, meninggalkan kampus secara bergelombang, di minggu akhir menjelang lebaran.
Kampus menjadi seperti kota mati, jalanan lenggang, lapangan bola seperti padang savana luas tanpa manusia, dan gedung-gedung kampus seperti balok-balok tetris tanpa penghuni.
Di akhir Ramadhan, kami biasanya bersiap berkemas meninggalkan rumah. Memeriksa jaringan listrik, dan mencopot regulator gas. Memastikan barang aman tersimpan, dan menghidupkan lampu dim. Lampu menyala otomatis ketika hari gelap dan mati ketika hari terang. Ini tips antisipasi anti-maling!.
Lampunya kami beli di toko online ketika promo Hari Belanja Online Nasional, melalui bantuan BRImo, aplikasi mobile banking. Awalnya dikenal sebagai BRI Mobile, sahabat kami pertama, salah satu dari The Three Musketeer, yang nanti akan menjadi bagian dari kisah perjalanan kami, ketika mudik, selain BRILink dan QRIS
1#Musketeer; BRImo dan Financial Smart Family
Di Aceh, minggu terakhir menjelang Ramadhan, menjadi tradisi Rabu Abeh, biasanya kami berpiknik terakhir sebelum ditutup dua hari Meugang, persiapan menyambut Ramadhan. Demikian juga dua hari menjelang Hari Raya Ied Mubarak.
Karena bakal sibuk belanja persiapan lebaran, malam H-5, kami gunakan untuk kunjungan ke Mall, memanfaatkan cleareance sale-cuci gudang dan diskon lebaran. Meski anak-anak mulai tumbuh dewasa, kali ini kami “memaksa” mereka belanja bersama.
Padahal mereka biasanya bebas belanja sendiri, di distro-distro khusus milenia yang tersebar di Ulhe Kareeng dan Batoh.
Lama setelah tak berlebaran “bebas”, kami sepakat belanja bareng. Kali ini tak ada uang tunai (cash), semua belanjaan, kami mudahkan saja dengan bantuan sahabat BRImo-transaksi digital cashless yang cerdas.
Toh supermarket, swalayan, mall, mini market, dan kedai laku pandai telah banyak tersebar di kota kami dan menyediakan fasilitas EDC (electronic Data Capture) dan Aplikasi QRIS (Quick Response Indonesia Standard). Cara menggunakannya pun sangat mudah, instal aplikasi BRImo di google play store, Snap QRIS Code dan siap deh bertransaksi. Praktis!
Membawa uang tunai dalam jumlah besar juga bukan pilihan bijaksana. Terutama buat penggila belanja-workaholik, bisa tekor habis isi dompet, menuruti nafsu belanja tanpa kontrol.
Nah, tugas 1# musketeer smart digital BRImo, tak membiarkan nasabahnya jadi pemboros. Dalam aplikasi BRImo, tersedia fitur Catatan Keuangan yang membantu kita, memastikan semua transaksi bisa terdeteksi dengan cepat setiap kali selesai belanja.
Kami bisa menentukan proporsi belanja apa, dan berapa alokasi yang harus kami gunakan. Brimo mengajarkan kita menjadi Financial Smart Family, tanpa kami sadari.
Riwayat atau jejak transaksi jadi patokan kita mengatur belanjaan, meskipun menggunakan uang digital, tanpa perlu merasa kuatir bakal keblablasan, kecuali kita seorang “crazy rich”!
***
Kami baru saja satu jam pulang belanja, ketika dering panggilan telepon masuk. Sebuah kabar mengejutkan dari seseorang di ujung telepon, mengabarkan anak kami tertabrak mobil dan “kritis” di sebuah ruang gawat darurat.
Di luar, hujan turun lebat. Kecelakaan terjadi ketika hujan, akibat sebuah mobil mengerem mendadak ketika memasuki gerbang kampus. Menurut saksi mata, anak kami terlempar sejauh 15 meter dengan kendaraannya.