Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Trip

Serunya "Mudik Traveller" bareng The Three Musketeers; BRImo, BRILink, dan QRIS

27 Mei 2022   23:58 Diperbarui: 28 Mei 2022   00:04 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepanikan langsung meledak, begitu sebuah panggilan telepon masuk, mengabarkan  kecelakaan. "Anak Bapak mengalami kecelakaan, sekarang sedang dalam perawatan kami di UGD”.  Kami bergegas ke rumah sakit dalam guyuran hujan. Apakah ini pertanda kami “gagal mudik” lagi seperti tahun kemarin?.

Terjebak “Puasa” Mudik

Ada 79 juta orang terperangkap “puasa mudik” dalam dua tahun terakhir. Begitu bebas, jutaan pemudik langsung membanjiri Pantura dan Jalur Trans Sumatera. Barangkali mudik kali ini terbesar dalam sejarah mudik Indonesia.

Beruntung Aceh tak dihantui kemacetan parah. Jalan Tol Sibanceh (Sigli-Banda Aceh), setidaknya membantu mengurai kemacetan. Para pemudik penasaran, memilih jalur tol baru, tapi kami lebih memilih jalur biasa yang familiar.

Jalur Timur bernuansa sawah dan padang rumput, area wilayahnya Aceh Besar, Pidie, Bireuen, hingga Lhokseumawe, Langsa dan Takengon di wilayah Timur dan Tengah. Sedangkan Jalur Barat bersisian dengan pesisir laut dan gunung, menuju Meulaboh, Tapaktuan, hingga Pulau Simeulue di wilayah Barsela, barat-selatan.

Meski di bumbui musibah kecelakaan, kami tak menyangka perjalanan mudik-pulang ke kampung halaman, bisa jadi petualangan menarik. Seru seperti kisah The Three Musketeer, berkat tiga aplikasi keuangan digital keren milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Bulan puasa kemarin, seperti tahun sebelumnya, kami menonton ulang koleksi film lawas di ruang pustaka keluarga, diantaranya film “The Three Musketeer!”.

Masih ingat film adaptasi cerita legenda Perancis yang ditulis sastrawan Alexandre Dumas?. Film bergenre aksi, petualangan, sekaligus romantis. Film yang disutradarai Paul WS Anderson.

Berkisah tiga satuan pengawal raja yang cerdik, dijuluki The Three Musketeer, diperankan, Matthew Macfadyen (Athos), Ray Stevenson (Porthos) dan Luke Evans (Aramis), semboyannya one for all, all for one.

Jika para Musketeer bertualang ke Venezia, kami bertualang ke kampung terindah di kaki Gunung Seulawah, di pedalaman Indrapuri-Ie Alang, Aceh Besar, dalam versi “Mudik Traveller Lebaran!”.

Sesekali kami memintas melalui jalur pedalaman, jika anak-anak meminta. Bayangan anak-anak ketika “pulang kampung-mudik”, selalu bertamasya, alias plesire- (Belanda). Meski kemacetan bisa jadi momok pengganggu, apalagi ini mudik pertama setelah, “puasa mudik terpanjang” karena pandemi Covid-19.

Cerita Bermula di Dar-Es-Salam

dokpri-hans
dokpri-hans

Ashoe Lhok, adalah sebutan bahasa Aceh, bagi kami "penduduk asli tempatan", di Dar-es-salam, atau Darussalam-“kota damai”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun