Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jangan Biarkan Benzema Tanpa Kawalan Jika Ingin Menang

19 April 2022   13:17 Diperbarui: 24 April 2022   11:32 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski kalah dari Chelsea 3-2 pada leg kedua semifinal final Liga Champions, Real Madrid tetap melenggang ke Semifinal. Gol pamungkas Benzema menjadi penentu kemenangan Madrid kali ini, diciptakan di menit 96 pada babak tambahan di lapangan Santiago Bernabeu.

Bahkan di leg pertama perempatfinal Karim Benzema juga menciptakan hattrick ketika melawan Chelses dengan kemenangan 3-1 yang membawa Madrid ke semifinal. Los Blancos tetap bisa menuju final karena menang agregat 4-5. 

Padahal Chelsea sebelumnya sudah bersiap untuk melaju ke semifinal, dengan skor 3-0, sebelum gawang di bobol Rodrygo setelah mendapat umpan lambung dari gelendang veteran Luka Madric di menit 80 dan disusul Benzema yang berhasil menjebol gawang yang dijaga Kiper Edouard Mendy.

1649331749-066127-1649332042-noticia-normal-recorte1-625e62733794d17e8f49b763.jpg
1649331749-066127-1649332042-noticia-normal-recorte1-625e62733794d17e8f49b763.jpg

diario AS

Sementara gol dari pihak Chelsea di ciptakan oleh mason Mount (15), Antonio Rudiger (51) dan Timo Werner (75).

Pergantian pemain oleh pelatih Carlo Anceloti di menit ke 80, berbuah manis. Tak lama setelah Rodrygo menembus pertahanan chelsea, gol penentu menyusul dari sundulan Benzema setelah mendapat umpan tarik dari Vinicius Junior menjadi kemenangan Madrid.

Gol Emosional Tandukan Benzema

Gol ke 12 Benzema dalam semusim Liga Champions dari fase grup hingga final, sekaligus  menjadikannya pemain Perancis pertama dengan rekor tersebut. Sedangkan di barisan belakang rekornya di pegang David Trezeguet, Wissam Ben Yedder, dan Kylian Mbappe, masing-masing dengan 8 gol.

Gol itu begitu emosional, karena tergambar dari raut wajah Benzema yang terlihat memejamkan mata dengan tangis tertahan, dengan jari menunjuk ke langit.

suara.com
suara.com

Benzema menunjukkan kepiawaiannya dengan pergerakan cepat kearah kanan gawang Chelses yang saat itu kosong, karena konsentrasi 6 barisan pertahanan Chelsea bertumpuk di kiri dan tengah, menjaga Vinicius yang tengah menggocek bola.

Tanpa diduga, Benzema merangsek masuk ketika melihat peluang dari posisi kanan, menunggu umpan tarik dari Vinicius yang mengecoh tiga pemain Chelsea di mulut gawang.

Penyelesaiannya begitu mematikan karena bola masuk deras ke sisi kiri dari Kiper Mendy. Trik yang digunakan Benzema ketika melihat peluang bola dari Vinicius adalah berusaha mundur agar tidak menarik perhatian barisan pertahanan Chelsea dan membiarkan barisan pertahanan menjegal Vinicius.

Sebelum akhirnya maju lagi ketika 6 orang berada di depan gawang dan membiarkan posisi kanan hanya dijaga satu pemain, nyaris kosong. Vinicius dengan cepat mengoper kepada Benzema yang menerima operannya dengan tandukan maut yang mengarah tajam ke sudut kiri gawang Chelsea.

Selama keseluruhan pertandingan berlangsung, dari peluang tendangan akurat yang masuk, Madrid membukukan 10 peluang dengan akurasi peluang gol 4. Sedangkan Chelsea membukukan jauh lebih produktif dengan 28 Peluang dan kans untuk gol 7.

Sehingga di babak awal Chelsea sudah lebih dulu memtik satu gol. Dan disusul 2 gol dimenit babak kedua. Beruntung Kiper Madrid berhasil menahan peluang kebobolan hingga 4 kali berjibaku.

bola.net
bola.net

Tentu saja meski menang 3-2, namun kalah secara agregat cukup mengecewakan para pemain Chelsea. Hanya saja seperti disampaikan pelatih Chelsea Thomas Tuchel, ia merasa anak-anak asuhnya hanya kurang beruntung, karena pada akhirnya hanya kalah agregat, namun sudah berjuang dan bermain disiplin selama 2 kali 45 menit itu.

Bagi Madrid, kemenangan ini menjadi momen yang ajaib, karena dengan kekalahan skor hingga 3-0 hingga menjelang akhir pertandingan, telah membuat beban psikologis para pemain semakin parah.

Tapi tanpa diduga, keajaiban justru muncul ketika pergantian 3 pemain dengan masuknya Rodrygo yang tak terduga membobol gawang Chelsea di menit ke-80, dan gol Benzema yang menyudahi laga-duel sengit di menit akhir 96.

Para pemain Chelsea tak mampu menyembunyikan kekecewaan karena kekalahan yang cukup menyakitkan dengan gol-gol balasan di akhir ronde pertandingan.

Bola Bundar

Bagaimanapun bola itu bundar, tak ada yang bisa menduga apa yang akan terjadi di lapangan. Meski secara agregat pertandingan Chelsea menguasai 57 persen, dan Madrid hanya 43 Persen namun bola bundar berkata lain.

Kedisiplinan, daya juang dan strategi pergantian 3 pemain untuk penyegaran yang brilian dari sang pelatih Anceloti akhirnya membuahkan hasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun