Termasuk juga menjadi kesempatan bagi kita para orang tua mengulang kembali bacaan dan ilmu tentang fikih tersebut.
Namun banyak dari kita karena kesibukan kantor dan lainnya, termasuk kemampuan kita yang justru masih juga belajar agama, sehingga kita menyerahkan pembelajaran itu kepada orang lain.
Baik melalui kegiatan keagamaan di sekolah atau di masjid yang secara khusus mengadakan kegiatan dalam rangka Ramadhan.
Jika anak menolak, langkah yang mungkin bisa dilakukan adalah mengajarkan sendiri di rumah. Jika kita melakukan perintahnya secara keras, juga belum tentu akan berhasil.
Termasuk jika kita melakukan sistem reward. Namun apakah cara tersebut efektif dan bisa memberi manfaat positif bagi perkembangan pendidikan agama anak dimasa depan?.
Inilah dilema sistem reward dalam mengajarkan tidak saja masalah agama, tapi juga pelajaran umum lainnya disekolah.
Tahapan memulai Sistem RewardÂ
Jika kita menggunakan sistem reward and punishment, harus disepakati dari awal selama bulan Ramadhan dan kita harus melakukannya secara konsisten dengan terlibat secara langsung.
Pertama; memberikan atau menyiapkan bahan pembelajaran. Mengajak anak-anak berkunjung ke toko buku di awal Ramadhan, mencari buku referensi yang akan kita jadikan kesepakatan untuk belajar bersama.
Kedua; Kesepakatan sistem yang akan digunakan, misalkan dengan menggunakan waktu Maghrib atau Subuh sebagai tempat untuk menyetor hafalan doa.
Ketiga; Membuat jadwal rincian surat yang akan dihafal setiap hari dan harus disetorkan hasil hafalannya. Membuat jadwal selingan diskusi ringan, lengkap dengan materinya. Karena ini menjadi kesempatan kita membacakan tentang ilmu Fiqih dengan tema yang juga sudah ditentukan sejak awal.
Misalkan hari pertama tentang Wudhu dan Tayammum, hari kedua tentang Shalat Jamak dan Qasar (shalat yang dirangkap dan dipendekkan dalam satu waktu akrena kondisi sedang dalam perjalanan dan lainnya).
Keempat; menyepakati jenis reward yang akan kita berikan jika anak-anak mematuhi kesepakatan. Dan harus dilakukan secara konsisten, tanpa pengecualian yang dapat melemahkan sistem tersebut.