Bagaimana mengemas seni tradisi dengan konsep modern, bagian dari upaya menghidupkan kesenian tradisi di zaman serba canggih.
Para pemain teater pada akhirnya mungkin bisa menembus "pasar seniman" yang berbeda di industri film tanah air, ketika semakin banyak aktor yang dibutuhkan untuk mengisi ruang-ruang industri film kita.
.
Teater kampus juga ikut didorong untuk ambil bagian. Semoga akan ada perubahan signifikan dari kelesuan pandemi.
Teater yang Dirayakan
Barangkali akan ada perubahan yang signifikan, paska pandemi nanti.
Bagaimanapun, sejak ditetapkan pada 27 Maret 1961, oleh Institut Teater Internasional (ITI), sehingga para seniman pegiat teater telah memiliki eksistensi tersendiri, dengan 'World Theatre Day' atau 'Hari Teater Dunia' , adaptasi baru pada new normal akan lebih mudah.Â
Karena seperti alasan awal ketika dicetuskan sebagai hari penting, dunia teater juga punya peran besar sebagai medium hiburan, bagian dari esensi keindahan, dan simbolis teater pada kehidupan manusia.
Dunia ke-teateran menjadi medium penyampai pesan kepada pemerintah, politisi, institusi, dan pemangku kepentingan, tentang pentingnya kehadiran teater dan kontribusi yang bisa dihasilkannya.
Sejak lama teater menjadi medium hiburan, tapi juga menyelipkan nilai pendidikan, pesan dari beragam isu sosial, ekonomi, budaya, bahkan politik yang keras.
Kini perayaan Hari Teater Dunia, menjadi ruang promosi, gerakan besar dengan dukungan komunitas teater seluruh dunia. Pesan pentingnya, pembacaan Pesan Internasional Hari Teater Sedunia, dari para tokoh, yang membawa pesan penting cerminan peran teater dalam sejarah budaya dunia saat ini.
Semoga geliat teater ke depan semakin intens, yang bisa merubah nasib seniman dan nasib eksistensi berkeseniannya.Â
Kemarin melintas ke panggung terbuka Taman Budaya, Taman Putroe Phang Aceh, masih sunyi dari acara dan pertunjukan. Kecuali sebuah baliho yang tersisa dari pertunjukkan "Alih Waris" kemarin.Â