Ritual ini jauh dari istilah syirik. Hanya caranya saja yang eksklusif.
Mereka melakukannya sepanjang hari, selama hari yang mereka sepakati untuk menjalankan ritual suluk tersebut. Namun bukan berarti mereka tidak istirahat.Â
Hanya ishoma-istirahat, shalat, makan mereka akan berhenti sejenak. Bahkan untuk tidak mengurangi khusyuknya ritual tersebut, makanan berbuka dan sahur akan diantar langsung ke "kelambu" para jamaah suluk tersebut.
Tradisi unik ini sebenarnya berbalut dengan budaya. Jamaahnya juga dari kalangan yang terbatas. Namun intinya adalah sebuah cara pendekatan, penghambaan diri kepada Sang Pencipta semesta.
Sebuah cara bersyukur-mendekatkan diri yang semakin membuat khasanah budaya kita, kaya dengan ragam tradisi.Â
referensi; 1, 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H