Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Makmeugang Ramadhan, Wujud Cinta dan Silaturahmi

31 Maret 2022   23:55 Diperbarui: 5 April 2022   22:55 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pandangan masyarakat Aceh, lauk pauk daging yang terhidang saat makmeugang merupakan berkah. Bukan soal jenis lauk mahalnya, tapi kebersamaannya. 

cookpad.com
cookpad.com

Sajiannya bukan hanya daging sapi atau kerbau, namun juga dilengkapi berbagai jenis hidangan tradisional lain. Manok Masam Keueng, sejenis masakan berbahan ayam dengan kuah yang sedikit pedas, Sie Rebuh-masakah berupa daging yang direbus dan diberi kuah rempah kental, Sie-Daging Masak Aceh (visual gambar), sebagai pelengkapnya. 

Masakan lainnya berbahan baku itik atau bebek. Sajian makanan modern juga sudah menjadi bagian dari tradisi Meugang, seperti stik, semur, dan sate.

Dan makanan dengan olahan ikan pada saat spesial seperti ini justru tidak ada, karena keseharian kami di Aceh selalu tak pernah lepas dari berbagai jenis sajian ikan.

Tradisi Makmeugang, telah diajukan Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh) pada Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudyaan, Kemdikbud, pada tanggal 16 September 2016 silam. 

Menjadi Warisan Budaya Nasional (Warbudnas) milik Indonesia dari Aceh. Semoga tetap akan menjadi jejak tradisi sepanjang generasi.

referenai: 1,2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun