Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pertamax Melambung dalam Transportasi Publik yang Limbung

31 Maret 2022   13:16 Diperbarui: 2 April 2022   02:16 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa tidak menimbulkan gejolak hingga demo luar biasa, namun hanya wujud panic buying? Karena dianggap hanya akan berdampak sementara dan tidak menganggu komoditas lain. 

Namun ketika terbukti bahwa ternyata ada faktor CPO-biodiesel, maka kelangkaan dan berkurangnya jatah pasokan CPO untuk pangan-minyak goreng , dapat memancing inflasi yang permanen. 

Artinya peluang harga minyak turun, hanya jika harga CPO dunia turun. Namun dengan semakin banyak negara berkepentingan dengan CPO untuk energi hijau, maka peluang itu tidak mungkin lagi terjadi.

Sehingga, pemerintah yang tengah di dera soal dilematis pembangunan, dalam waktu kedepan, akan memilih model kebijakan seperti empat kasus di atas, pertamax, gas non subsidi dan HET tanpa BLT, serta JHT Kesehatan. Seperti filosofi "membunuh ular tanpa mematahkan ranting", kebijakan tetap didorong maju, tapi tak menciptakan kegaduhan tidak perlu dan berkepanjangan. Tapi apa benar begitu?

referensi;  1,

***

Update: Pemerintah resmi menaikkan harga BBM pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.500

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun