Pesan ini buat siapa saja, terutama sahabat kompasianer yang masih "tak kasat mata", alias belum kita kenal, karena belum pernah berinteraksi, meski sekedar sebuah "vote".
Kompasianer "tak kasat mata"Â saya beri tanda petik, yang pakai tanda petik biasanya ada arti lainnya. Jadi dari awal jangan salah persepsi dulu. Karena seaneh-aneh kompasianer tak ada yang benar-benar datang dari dunia lain. Tapi kalau ada kompasinaer yang belum kita kenal, bisa jadi ia masih berada di "dunia lain", tapi masih bisa kita jangkau.
Maka, walking bloging-lah kamu agar kamu di blogwalking sahabat kompasianer lain, jika tidak maka tak pernah ada yang walking-walking di blog kamu.
Tulisan ini adalah perpanjangan tangan dari ide Acek Rudy -karena tulisan ini diketik pakai tangan di komputer, tapi idenya adalah sekuel dari keprihatinan Acek Rudy terhadap nasib seorang kompasianer "misterius",karena sampai tulisan ini selesai dibuat belum ketahuan siapa kompasianer yang dimaksud, oleh kompasianer lain, karena sengaja "disembunyikan identitasnya oleh Acek Rudy. Baca Disini
Menurut hitungan kasar Bung Acek, di bulan Januari saja, 12 tulisan Kompasianer itu sudah mendulang 181.079 views. Ini belum termasuk 10 tulisan lainnya yang bisa mencapai ratusan.
Statistiknya juga keren. Sejak bergabung pada bulan Juli 2021, Kompasianer ini baru menulis 111 artikel. Tapi, sudah dibaca sebanyak 474.759 kali. Artinya satu artikel menyumbangkan rata-rata 4.277 pembaca. Sayangnya, pada saat januari berakhir, komentar yang berhasil ia kumpulkan, baru 40-an.
Lantas apa masalahnya?. Nasibnya berhubungan dengan aturan karewar (K-Reward) yang baru yang menyebutkan bahwa; kompasianer yang  berhak mengikuti  K-Reward adalah kompasianer yang sudah punya  100 komen (sepanjang waktu), sudah menulis 50 konten (sepanjang waktu) dan memiliki  minimal 3000 view dalam bulan yang bersangkutan. Tidak peduli apakah tulisannya masuk topil (Topik Pilihan), TU (topik utama) atau trend minggu ini, yang penting ada tulisan dan sudah disahkan oleh K-Admin.
Dengan hanya memilik 40 komentar meski memiliki 400 ribu viewer, ternyata tidak menjamin si kompasianer masuk dalam kategori bisa ikut K-reward. Jadinya si kompasianer rugi berat, sudah ribuan di baca orang tapi tak dapat penghargaan apa-apa selain top sebagai viewer terbanyak.
Mengapa bisa terjadi?. Apa sih di dunia yang tak mungkin tidak terjadi, semuanya bisa saja termasuk si kompasianer itu.
Usut punya usut, ternyata si kompasianer itu kurang " blog walking alias kurang silaturahmi" dengan para sahabat kompasiner lainnya. Bisa jadi ia menganggap silaturahmi itu bukan sesuatu yang penting  di Kompasiana, atau sesuatu yang tidak berpengaruh apa-apa dengan pencapaiannya dengan ribuan viewer. Semuanya bisa kita maklum jika ia kompasiner baru atau selama ini hanya berpikir kompasiana adalah ruang menulis seperti lazimnya, ruang menulis online seperti biasanya.
Kompasiana Adalah Keluarga Besar
We are big family, kita adalah sebuah keluarga besar. Di dalam keluarga besar ada kakak pertama, kakak kedua dan seterusnya (seperti di film-film kungfu Mandarin), maksud saya, ada kompasianer yang tua, menjelang tua, muda, menjelang muda, tapi ada juga diantaranya, tidak tua tidak juga muda (tua orangnya, tapi muda semangatnya), atau tidak muda tapi tidak juga tua (ia merasa selalu tetap muda karena selalu berteman dengan kompasianer muda yang enerjik dan penuh semangat).
Cobalah rehat sejenak dari menulis dan kunjungi rumah besar kompasiana kita, ada Pak Tjip, Ibu Roselina, Acek Rudy, Engkong Felix Tani, Pak Adjat R Sudrajat, Bang Tonny Syiaril, Pak Wijaya Kusumah,Mbah Ukik, I Ketut Suweca, Pak Taufiq Sentana, Mbak Hennie Triana, Pak Joko Susilo, Pak Budi Susilo, Mbak Martha Weda, Pak Bambang Syairuddin, Mbak Fatmi Sunarya, Pak Inosensius I Sigaze, Pak Johanis Malingkas, Pak Sirpa, Pak Arif R.S, Mbak Hennie Triana, Pak Mochamad syafei, Irwan Irwandi Sikumbang,David Abdullah, Jepe-Jepe, dan lainnya. Ada dua juta lebih anggota keluarga besar Kompasiana yang luar biasa dan selalu menginspirasi, maaf tidak semua bisa disebutkan, nanti  jadi rilis daftar keluarga besar kompasiana. Berikutnya di tulisan lain menyusul ;).
Pokoknya lihatlah di sisi sebelah kanan dari artikel yang sahabat kompasianer buka, disana ada para penulis Artikel Pilihan, Artikel Utama, Artikel Nilai Tertinggi dan ada yang Highligh-populer, ada juga kompasianer pilihan setiap harinya. Klik namanya, termasuk nama saya juga ada disana Hanif Sofyan, ;)), saya juga berusaha menulis setiap hari agar kita saling mengenal.
Setelah itu coba baca artikelnya, pelajari gayanya, kekuatan daya magis tulisannya, siapa tahu jadi pembelajaran kita, bahwa seperti rujak yang rasanya "nano-nano", atau "dapur Kompasiner" lengkap dengan segala macam menu, asin, manis, asam, pahit, tapi semuanya bisa sahabat kompasianer pilih dan jadi rujukan gaya tulisan atau referensi ide untuk  tulisan kita berikutnya.
Diatas kanan ada tanda biru centang, jika sahabat kompasiner menganggap tulisan itu bisa menjadi koleksi tulisan favorit. Mata jangan lepas dari tulisan, ikuti hingga ke tombol pilihan BERI NILAI, untuk apresiasi, ada pilihan; Aktual, bermanfaat, Inspiratif, menarik, menghibur,dan unik. Dulu ada kolom "tidak menarik", tapi takut memecah belah dan meruntuhkan motivasi jadi dihilangkan.
Sahabat kompasianer bisa memilih salah satunya sesuai dengan  hasil pikiran setelah membaca artikel sahabat kompasiner lain. Sebuah klik adalah sebuah "salaman", sebuah cara kita "bersilaturahmi', dengan keluarga besar kita.
Jika ingin lebih mengenal lagi, cobalah untuk sekedar menulis sebuah catatan di kolom"komentar" di bawah, yang bisa diedit jika kamu merasa belum pas narasinya. Sampaikan sekedar, "Selamat malam, salam kenal, ulasan-tulisan-artikel yang menarik-menggugah-inspiratif, terima kasih sudah berbagi info berharga dst-dst, salam sehat, salam hangat". Jangan lupa untuk follow atau followback kalau berkenan, tak dipaksa dan tidak ada yang boleh memaksa karena itu  "kata hati".
Cobalah rasakan "kehangatan" sambutan dari keluarga besar kompasiana kita. Tak hanya satu, akan ada ribuan anggota keluarga besar kompasianer kita, akan berkunjung ke "beranda" menulismu, minimal dengan sebuah "klik-vote" yang menandakan mereka sudah "menyapamu---HAI!".
Itulah yang disarankan oleh Acek Rudy tentang silaturahmi alias "blog walking" alias "berjalan-jalan ke blog atau ruang baca sahabat kompasianer lain.
Itu yang saya pahami, mohon maaf jika tidak bisa dianggap mewakili suara teman-teman keluarga besar kompasianer kita, anggap saja itu suara hati saya jika masih bingung; Cobalah main di ruang kompasiana saya, pastilah akan saya saya sapa, minimal dengan  sebuah vote!.
Tapi jika ada yang belum tersapa, hingga hari ini, saya mohon maaf, karena ada sedikit kesibukan, tapi di lain waktu, pasti akan saya kunjungi. Bahkan bukan hanya sekali, atau hanya satu artikel tapi banyak artikel dalam kunjungan yang berkali-kali.
Maaf, Â tidak ada maksud berkampanye, apalagi Pemilu 2024 nyaris masih 3 tahun lagi. Ingat pesan penting keluarga besar kompasiana, "Blog walkinglah kamu sebelum di blog walking sahabat kompasiner lain". Hayuuk!
REFERENSI: 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H