Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gadget, Superkonduktor, Hingga Artileri Perang Butuh Tanah Jarang

6 Januari 2022   15:03 Diperbarui: 13 Januari 2022   23:57 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketergantungan pengembangan teknologi hijau, seperti baterai mobil, panel surya, untuk menghasilkan energi membutuhkan komponen mineral seperti logam tanah jarang (LTJ). 

Dalam komposisi Negara pemilik cadangan logam tanah jarang dalam jutaan ton (2019), Australia 94 juta, China 44 juta, Vietnam 22 juta, Brazil 21 juta, Rusia 12 juta, India 7 juta, AS 2 juta, sisanya lain 2 juta. Vietnam ternyata jauh melejit dalam persaingan dunia penyediaan logam tanah jarang.

Menurut buku Potensi Logam Tanah Jarang di Indoensia, (2019), meskipun belum diekploitasi, namun sumber daya yang terdata mencapai 72.579 ton, berasal dari endapan plaser dan endapan lateritik.

Tahukah Anda bahwa keyboard laptop, televisi layar datar, bahkan telepon seluler atau smartphone yang selalu menemani kita hampir 24 jam, mengandung unsur bahan baku rare earth? Rare earth dalam bahasa Indonesia diistilahkan dengan tanah jarang. 

Tanah jarang didefinisikan sebagai sekelompok unsur kimia terdiri dari tujuh belas unsur dalam tabel periodik. Ketujuh belas unsur kimia tersebut terdiri dari lima belas jenis lantanida, satu unsur kimia  skandium, dan satu unsur kimia yttrium. 

Kebanyakan kita hanya tahu memanfaatkan fungsi produknya saja, tetapi tidak tahu bahan baku yang digunakan untuk memproduksinya. Padahal selama dua puluh tahun terakhir, terjadi ledakan permintaan terhadap LTJ. 

Karena penggunaan logam ini sebagai komponen bagi banyak produk. Teknologi yang berkembang pesat saat ini seperti memori computer, DVD, lampu dan layar LED, superkonduktor, komputer, telepon seluler, peralatan elektronik rumah tangga, panel tenaga surya untuk pembangkit listrik dan pencitraan resonansi magnetik (MRI), mobil, bahkan senjata dalam sistem pertahanan negara.

Di bidang manufaktur, LTJ digunakan sebagai salah satu unsur pada paduan logam, pigmen untuk keramik, agen kimia, pewarna hingga sebagai katalis. 

Dengan sifatnya yang unik seperti emisi radiasi dan magnetism, LTJ memungkinkan untuk digunakan di berbagai aplikasi terapi dan diagnostik dalam pengobatan modern, termasuk mesin portable dan pipa X-Ray dan pencitraan medis menggunakan nuklir.

Di masa mendatang persaingan perebutan LTJ akan semakin intensif. Persaingan yang kisruh dapat memicu panic buying yang dapat memicu harga melonjak secara eksponensial atau berlipat ganda. 

Berbagai alternatif yang mungkin ditempuh adalah skema sirkular ekonomi seperti: mencari cara untuk mengurangi unsur tanah jarang yang dibutuhkan dalam proses produksi setiap produknya, mencari bahan alternatif untuk digunakan sebagai pengganti unsur tanah jarang, dan mengembangkan produk alternatif yang tidak membutuhkan unsur tanah jarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun