Diantara rasa gusar, galau, padahal kata emak saya, cuma karena urusan bola yang cuma ada satu dilapangan dan direbut-rebut oleh 22 orang, ditonton orang banyak lagi, saya jadi mikir, bagaimana nasib timnas kita tahun 2022 mendatang, tepatnya di tanggal 1 Januari 2022, dalam leg kedua yang menentukan.
Demi menjaga pertahanan di back kanan, saya malah mikir, akan bersedia di pilih jadi bek kanan, jika Shin Tae-Yong berkenan.Â
Alasan pertama, saya tidak mau hanya dicap sebagai penonton yang cuma bisa jadi komentator, kerjanya marah-marah dan tukang kritik.Â
Kedua, saya paham tugas  bek adalah menjaga daerah pertahanan dan membantu kiper untuk menjaga gawang timnya supaya tidak kebobolan.Â
Ketiga; itu artinya saya akan tandem atau bahkan menggantikan posisi Asnawi Mangkualam, yang di laga kemarin agak kelelahan tampaknya.
Demi Kebaikan Timnas
Saya kuatir karena gelandang kanan, dan gelandang kiri kita sudah dibuat jadi "gelandangan" ketika melawan timnas Thailand kemarin dengan skor 4-0. Jadi jangan sampai daerah pertahanan bolong lagi.
Saya masih ingat dan kesal, ketika kapten timnas Thailand membobol gawang timnas Indonesia dalam dua menit pertama kemarin, ia merentangkan tangannya dengan senyum yang "sulit diterjemahkan", selain kata narsis, tak ada yang lebih tepat lagi. Tapi apa boleh buat, ia mencetak gol cepat.
Untuk tanding leg kedua, saya pikir STY akan milih strategi parkir "busway" di depan gawang, dengan formasi  1,5,2, 3. Jadi di depan kiper akan di parkir busway,  untuk mengantisipasi serangan balik yang kemarin selalu dilengkapi dengan umpan-umpan lambung.Â
Di depan akan dipasang 3 pemain, jadi bek kanan-kiri bertahan, dan 2,3 pemain didepan merangsek naik "jika" ada peluang.