sport.detik.com
Awalnya banyak yang berpikir timnas Indonesia akan mengulang lagi drama, versi laga versus Vietnam, sebagai drama 2.0. Tapi laga kali ini, kejadian luar biasa dan unpredictable. Bahkan dalam perjalanan laga tanding yang sudah dilakoni semua timnas di Piala AFF 2020, kebobolan gol Indonesia, mungkin menjadi yang tercepat, dalam waktu kurang dari lima menit pertama pertandingan.
Sebenarnya satu hari sebelum laga itu berlangsung, di warung kopi kami debat kusir soal skor. Dan ketika saya sodorkan prediksi, 4-0, untuk Thailand, atas dasar data historis laga sebelumnya yang memenangkan Thailand (lebih tepatnya tebak skor).Â
Pertandingan belum dimulai, skor belum terjadi, tapi semua protes dan jengah, bahkan ngopi jadi sepahit kopi hitam, karena semua jadi tidak sepaham.
Tapi diam-diam dalam hati saya menyimpan skor itu dan berharap, akan menjadi kebalikan, tapi nyatanya keajaiban kali ini tak mengulang pada kita seperti drama 1.0 versi lawan timnas Vietnam.
Bung Ahhay Ikut Lemes
Sejak awal Bung Ahhay saja sudah "me-nyaring-kan semangat komentatornya, seperti hendak mengamini, bahwa lagi kali ini, naga-naganya bakal jadi laga  "sulit". Perhatikan saja ketika serangan balik, dan bahkan ketika kita menangkis serangan, Bung Ahhay tak seantusias biasanya. Bahkan di ruang tonton di warung kopi, kami menyimpan cemas sendiri-sendiri.
Tapi yang aneh dari performa permainan dan pemain timnas Indonesia kali ini justru, terlihat begitu penuh beban. Mungkin pengamat sepak bola piala AFF 2020, akan bilang biarlah timnas Thailand menyerang dan Indonesia bertahan.
Dari akumulasi peluang, yang semestinya bisa mengimbangi jumlah cetakan gol timnas Thailand, tak satupun yang bisa disarangkan para penyerang dari squad garuda merah putih. Justru di depan gawang Thailand mereka salah tingkah dan mempraktikkan tendangan ala tanding bola antar kampung (tarkam).Â
Hitunglah berapa sontekan tendangan "emas", timnas Indonesia semuanya di tendang melambung di atas mistar gawang Thailand.
Seperti ada mantra, "perisai", sehingga bola bergulir di celah gawang saja susah sekali kelihatannya. Dan kiper Thailandpun, berjibaku dengan tangkas, plus nasib baik yang berpihak paa gawangnya.
Dengan panen gol Thailand, ibarat mereka menanam 4 gol, dan kita harus menuai dengan panenan lebih dari 4 gol, jika tak mau kalah agregat dari mereka. Atau kita harus puas sebagai runner up untuk ke-6 kalinya.