Mereka yang tidak menerima kritikan tentang tubuhnya berhasil menurunkan berat badan rata-rata hanya sekitar 5 kilogram. Pria dan wanita melaporkan tingkat diskriminasi berat badan yang sama.
Menurut sebuah studi dari Rudd Center for Food Policy and Obesity di Yale University, dikutip dari NCBI. Kebencian terhadap diri sendiri, bisa menjadi fitur yang menonjol dari obesitas.
Oleh karena itu, masalah kesehatan mental menjadi lebih umum ditemukan pada mereka yang telah mengalami diskriminasi berat badan parah; risiko menjadi depresi hampir tiga kali lipat lebih tinggi.
Jadi sebelum membuat teman kita depresi, apalagi sampai stres gara-gara lelucon, pelajari dengan seksama dan kontrol humor kita agar lebih bijaksana.Â
Meskipun teman kita bisa menerima kita, namun siapa yang tahu dibelakang kita justru ia stres dan jadi makan lebih banyak gara-gara candaan body shaming kita. Bukankah sering kita dengar dari teman, yang bilang, "kalau orang stres pada puasa makan, saya kalau stres bawaannya makan mulu, kagak mau berhenti."
Teman model begini bisa jadi sasaran empuk  body shaming kita, maka sayangi diri sendiri, sayangi teman, karena mulutmu bisa jadi harimaumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H