Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Kancil Cerdik Dan Hyena Berebut Seruling Ajaib

8 Desember 2021   13:29 Diperbarui: 5 Januari 2022   21:07 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya hyena berpikir untuk mengganti ancaman memakan si kancil dengan, menawarkan kerjasama gantian menjaga seruling ajaib raja Sulaiman itu. Katanya kemudian, "atau begini aja, biar aku gantian yang jaga seruling ajaib itu, dan kamu boleh bebas". Kancil pura-pura menolak dengan muka dibuat enggan, padahal kancil senang bukan kepalang karena tipuannya agar bisa lolos dari hyena berhasil. "Tapi, baiklah, kalau kamu memaksa," kata si kancil akhirnya, dan segera beranjak pergi. 

Tapi belum jauh pergi ia dipanggil hyena. "Tapi tunggu dulu," kancil yang siap berlari kabur, kaget karena disangkanya si hyena berubah pikiran. Ternyata ia cuma menanyakan, bagaimana cara membunyikan seruling ajaib itu. 

"gampang, kamu cukup menempelkan lidahnya diantara dua batang bambu, dan ketika angin berhembus, maka akan terdengar suara indah seruling itu." Si kancil agak gugup menjelaskannya. 

"Ya sudah sana pergi!", kata si hyena tak sabar. Ia merasa mendapat dua keuntungan,  kepercayaan dari sang raja dan bisa memainkan dan menjaga seruling ajaib sang raja sesuka hatinya.

Maka kancil segera kabur, karena angin mulai berhembus agak keras, dan si hyena mulai meletakkan lidahnya diantara dua batang bambu. Tak lama kemudian terdengar suara menyayat hati, karena yang keluar bukan suara seruling, tapi justru lolongan kesakitan si Hyena yang lidahnya terjepit diantara dua batang bambu.

Dengan suara cadel karena lidahnya kesakitan, si hyena berteriak. "Hawah hamu hancil, hanti halau hatang hini haku hakang hamu!! (awas kamu kancil, nanti kalau datang sini aku makan kamu!; terjemahan asli- penulis). Si hyena kesal, karena sebagai hewan cerdas, ternyata dikalahkan si kancil yang cerdik.

Begitulah putriku kembali tertawa terbahak-bahak, terutama ketika mendengar suaraku menirukan hyena yang kejepit lidahnya. Dan aku bersiap, dengan cerita rekayasa lainnya. Padahal apa bedanya dengan cerita si kancil dan harimau.

Sekilas Hyena
Hyena binatang sefamili dengan kucing, jaguar, kasturi dan luwak, tapi tidak hidup di hutan-hutan di Indonesia. Hyena adalah karnivora asli Afrika, Arab, Asia dan subbenua India, anggota dari famili Hyaenidae. Pada famili tersebut terdapat empat spesies, yaitu Crocuta (dubuk), Hyaena, Parahyaena dan Proteles, hidup berkelompok dan terkenal buas. 

Sekilas hyena memang terlihat mirip dengan anjing. Karena memiliki daun telinga yang runcing dan bentuk moncong yang panjang. Seperti juga anjing, hyena tidak pandai dalam urusan memanjat pohon dan keduanya sama sama lebih mengandalkan gigitan daripada cakaran.

Sama halnya dengan kucing hyena memiliki kebiasaan menandai wilayahnya dengan bau urine dan tinja yang ia keluarkan. Dan berdasarkan analisa gen, hyena lebih dekat kekerabatannya dengan kucing (felish). Dan dalam tangga klasifikasi ilmiah hyena dimasukan dalam subordo feliformia yang juga mencakup jaguar, kasturi, dan luwak. (kaskus.co.id).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun