Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catat, Kuman Juga Berkepentingan Dengan Sejarah!

30 Oktober 2021   22:31 Diperbarui: 27 November 2021   23:43 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diamond memang memfokuskan pembahasan bukunya pada sejarah dan prasejarah, namun isinya menarik secara akademis, praktis dan bahkan politis. Karena sejarah interaksi di antara bangsa-bangsa yang berbeda secara fundamental membentuk dunia modernnya seperti yang kita saksikan saat ini,  melalui penaklukan, wabah penyakit, dan genosida. Dan tumbukan itu mulai berlangsung berabad-abad kemudian dan belum surut dan masih terus berlanjut secara aktif di beberapa bagian dunia yang paling bergejolak saat ini. Dan kita semua memahami realitas apa yang coba digambarkan Diamond, ketika mengacu pada realitas dunia modern saat ini.

Perang, Wabah-termasuk Pandemi Covid-19 terbaru, dan genosida yang masih dipraktekkan di belahan dunia yang berusaha menutupi informasi agar tidak menjadi blunder. Bahkan di era sekarang ini, ketika cara berpikir manusia sudah maju dan modern, cara barbar menghancurkan bangsa masih dipraktekkan seperti dalam sejarah kelam masa lalu, ketika model penaklukan bangsa untuk rempah-rempah atau wilayah masih merajalela.

Jadi memang benar, seperti yang dikatakan Diamond, lapisan bawang sejarah memang perlu dikupas untuk mengajari kita tentang masa lalu, apa yang harus kita lakukan di masa depan agar kesenjangan antara setiap bangsa makin tipis dan manusia bisa hidup berdampingan dalam perdamaian yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun