Waktu berlalu, tak kenal henti. Semuanya berjalan, berubah, bergerak, dan aku tak bisa berdiam melamun diantara bumi tuhan yang bergerak dinamis, aku ingin menggengam matahari!
Libri Cafe
Bayangan kafe itu ternyata juga ada di sebuah sisi dalam Unsyiah Library, namanya begitu manis 'Libri'. Ingatan langsung melayang kepada seorang gadis kecil manis. Meskipun sesungguhnya nama itu adalah sebutan untuk library dalam cara yang berbeda. Aku langsung jatuh cinta dengan nama itu.
Kuning dengan lampu temaram, deretan kupi aneka citarasa, wangi mahogany yang membalut seluruh ruang bartender, menyambung keteduhan libri, library dan warna-warni literasi.
Sebuah ruang baca, dengan deretan buku-buku banyak tak terkira. Beberapa judul favorit memenuhi deretan rak-rak buku. Franchis Fukuyama, Jhon Esposito, Michel Hart, Karen Amstrong, Joseph Stiglitz, dan ribuan lainnya.
Sebuah pustaka, adalah sebuah medium perantara inspirasi.
Pustaka lama itu telah berganti, dengan deretan tiang pancang tinggi mengingatkan pada gedung menjulang di negara manca. Putih dengan deretan bunga kertas di halaman depan. Halaman kosong itu akan berganti layar dengan deretan roda dua memenuhi halaman usai Magrib tiba. Lalu malam menjadi terasa panjang karena pustaka hening tadi dipenuhi pendatang, menikmati hangat suasana, sejuk pendingin ruang dan ribuan buku di rak-rak yang terhidang.
Libri Cafe telah menjadi teman, bergelas-gelas kupi juga menjadi pelipur kantuk, sehingga pustaka itu menjadi layaknya rumah sendiri. menyesap, membuka lembaran demi lembaran buku, mengais ilmu dari para cerdik pandai, menjadi pengelana inspirasi.
Itu belum seberapa dibanding kelana kita selanjutnya, menikmati hangat suasana, ruang sejuk embun, deretan buku yang beraneka rupa. lalu diam-diam, sebuah sudut juga menawarkan pelipur jiwa yang lain.
Bagian penting dari semua adalah ketika mushala dipenuhi pemustaka, bermunajat, menjeda waktu sejenak, mengingat Sang Pencipta, bahwa dalam ruang dan waktu yang begitu panjang, ada jenak kita bersimpuh kepadanya, pun diantara serakan buku-buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H