Mohon tunggu...
Deni Maulana Ishaq
Deni Maulana Ishaq Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ingin belajar untuk menjadi manusia yang Berguna bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bertahan Hidup Mahasiswa Ngekost

12 April 2013   00:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:20 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13657026202004310359

[caption id="attachment_247454" align="alignnone" width="300" caption="By: Anak Kos"][/caption]

Memang kedengaran aneh judul dari postingan saya ini, tetapi itulah kenyataannya. Saat seorang mahasiswa mulai pindah ke kota tempat dia menuntut ilmu dan memutuskan untuk "mengendap" di suatu lokasi dengan cara menyewa tempat tinggal ( ngekost ), saat itu pula proses bertahan hidup dimulai (Ini bukan discovery channel!!) dan sudah layak diberi label anak kost. Butuh perjuangan yang sangat keras untuk bisa melewati masa yang satu ini. Bisa diartikan ngekost ini adalah zona perangnya mahasiswa yang ngekost.

Untuk mahasiswa baru mungkin hal yang seperti ini pada awalnya dinilai sangat mengasikkan. Mengapa tidak?? Untuk pertama kalinya si maba bisa lepas dari pengawasan orangtua (bisa berpetualang kayak Si Bolang kapanpun dan dimanapun), bisa beli ini beli itu (masalah duit dipegang sendiri), dan merasakan hiruk-pikuk suasana kampus yang bebas lepas jauh dari suasana sekolah yang terikat peraturan dan membosankan. Horee!!

Akan tetapi, kenyataan itu hanyalah sesaat, Pada tahap ekspektasi, ngekost itu dapat didefinisikan sebagai sebuah kegiatan mengatur kehidupan sendiri tanpa campur tangan orang lain. Sedangkan pada kenyataannya, sangat jauh dari yang dibayangkan. Manusia itu makhluk sosial. Itu jelas. Hal ini dapat dibuktikan dari persentase jumlah mahasiswa yang melakukan peminjaman sejumlah dana pada akhir bulan dari orang-orang sekitarnya yang selalu meningkat setiap tahunnya. Pinjaman lunak ini terbukti sangat membantu anak kost pada setiap bulannya.

Hal-hal seperti ini memang benar terjadi dan sebagian besar anak kost sudah merasakannya. Anak kost harus bisa menjadi seorang "sosialita" di kalangannya. Tidak heran jika anak kost selalu memiliki pergaulan yang cukup luas (dimana-mana punya kenalan), dikarenakan apabila sewaktu-waktu membutuhkan bantuan, maka akan semakin banyak jumlah teman yang dapat dimintai pertolongan. Disinilah sisi positif dari ngekost, interaksi sosial sangat diperlukan dalam melewati masa-masa ngekost. Kata "senasib sepenanggungan" lebih cocok untuk menggambarkannya. Jadi, untuk anak kost baru, mulailah untuk membina hubungan yang baik di sekitar anda, banyak bergaul dan kalau bisa usahakan setenar-tenarnya kayak Paris Hilton sebagai antisipasi apabila anda mengalami kejadian-kejadian di atas. Jadilah seorang anak kost yang dapat bertahan hidup. Sekian isi postingan saya kali ini. Semoga bermanfaat bagi para anak kost ke depannya. Thanks sudah mau baca postingan saya ini.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun