Bila anda mencari Ideal
tentu saat ini tak tersaji
Bila anda tanya sempurna
saat ini tentu tak ada
Mimpi rakyat
harapan Jelata
Hari ini tak terpenuhi sempurna
Dalam Kesedihan ketidak berdayaan
Bila Pilkada sekotor ini
maka demokrasi rakyat akan mati
Bila Pilkada setransaksional ini
maka rakyat akan tetap terlacur dalam gelinangan ekploitasi
Perubahan mungkin dogeng
Kesamaan hak mungkin fatamorgana
Kita rakyat mungkin akan tetap mati tersiksa
Dalam tipuan hina
yang mereka pikir kita terlena
Jangan berpikir aku tak luka
Jangan mengira aku tak gunda
Hati ini masih
semerah dulu sobat
Maka
yang kugaugkan bukan pasti
yang kukatakan bukan Garansi
yang kutitipkan cuma harapan
sekali lagi cuma harapan
Sebab aku tak kuasa mengaungkan dusta
diantara tulang-tulang di dada kaumku
Menebar fitnah
diantara luka saudaraku yang berdarah
Ayo bila mau membrontak
mencocor mereka dgn bedil
mengoyak seragam mereka
yang tiap hari meneror kita bagai hantu,
Darah ini masih
semerah dulu sobat
Kau pikir aku bahagia
Bercengkrama dengan tawa-tawa kemunafikan
Bersendah diantara juluran lidah para penindas
Penindas harga diri kita, pemerkosa hati kita
Larik-larik indah yang lahir dari secangkir kopi insprasi dek Edo.