Kalau anda berkunjung ke tempat-tempat umum semisal, hotel, perkantoran, mall dan saat anda hendak sholat kemungkinan besar anda akan muter-muter untuk menemukan di mana musholla ditempatkan. Betulkan?
Biasanya di tempat-tempat umum tersebut musholla diletakkkan di bagian yang sangat tidak strategis, misal di lantai paling atas, di dekat toilet (ih sedihnya!). Tempat ibadah diperlakukan sepeti itu. Rasanya hanya sebagai pemenuhan kewajiban minimal pengelola gedung, bahwa mereka sudah menyediakan fasilitas untuk beribadah umat Islam. Kalau ada karyawan atau tamu yang akan sholat, toh tempatnya sudah ada, entah dimanapun lokasinya dan bagaimana kondisinya (biasanya superduper sempit).
Saya akan menceritakan sebuah hotel yang sangat menarik. Kenapa menarik, karena di hotel ini, musholla dibangun di lokasi yang sangat strategis di dalam kompleks hotel. Ya, begitu anda memasuki kompleks hotel ini, hanya kurang dari 10 meter dari pos satpam, anda akan menemukan sebuah musholla mungil elok nan cantik.
Bangunan musholla ini juga bukan ala kadarnya, maksudnya bukan super mini. Ukuran bangunan musholla ini lebih kurang 10m X 10m. Mengenai fasilitas, juga memadai, karena tersedia tempat wudhu yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Ada sebuah toilet yang memenuhi fungsinya. Pengurus masjid juga terorganisir dengan baik. Mengenai jamaahnya juga cukup banyak, mereka adalah warga sekitar dan karyawan hotel. Kalau tingkat hunian hotel optimal, jamaah biasanya juga membludak. Ramdhan seperti ini juga jamaah meningkat, biasanya pengurus menambahkan tikar di luar musholla untuk bisa menampung semua jamaah.
Sejak mengenal musholla ini, saya selalu kagum dengan yang membangun dan meletakkan di posisi yang bagus tersebut. Oh ya, musholla ini terletak di lingkungan tempat tinggal saya, yaitu di Jalan Pramuka Yogyakarta. Saya agak segan menyebutkan nama hotelnya, tapi kalau anda penasaran, anda bisa bertanya-tanya masyarakatjika melewati Jalan Pramuka Yogyakarta tersebut.
