Namun, lagi-lagi, sangat disayangkan bahwa Bittertone tidak bisa berlama-lama dalam pesta. Mereka segera kembali ke Jakarta karena ibunda dari sang vokalis, Hafit, baru saja masuk rumah sakit.
Monster Replica hadir kemudian membawakan album Avocado.
Vokalisnya, yang mengenakan ikat kepala khas Sunda, melontarkan lawakan seputar Che melalui tulisan di kaos yang dikenakannya. “Che is Dead” demikian tertulis disana, yang kemudian ternyata adalah salah eja dan akhirnya dia ubah menjadi “Che is Dad”, sebagai ungkapan suka cita atas kelahiran anak pertama dari vokalis Cupumanik itu.
Audiens yang sudah melangkah memasuki gerbang kegilaan semakin panas dengan nomor-nomor dari album keras yang menggugat kampanye perang ide dari si jenius Bush Jr ini. Si jenius yang data intelijennya mengenai senjata pemusnah massal di Irak terbukti salah total dan menjadi bahan olok-olok orang di seluruh dunia. Dan jadilah semua berteriak penuh semangat mengamini tiga nomor ganas yang dibawakan berturut-turut. WWS, Comatose, dan Life Wasted!
Sesi berikutnya untuk Reza...
Bagaimana tidak? Separuh dari No Code, album favoritnya, dimainkan oleh Silentium, yang baru saja menjadi salah satu musisi pengisi album OST Sang Pemimpi. Sungguh tak sia-sia dia datang bersama teman aktivis lingkungannya yang ternyata adalah jamily berkebangsaan Jerman, Rene.
No Code, bagi kita semua, adalah sebuah saringan. Itu adalah album yang memisahkan jamily korban media, yang menyukai Pearl Jam semata karena ledakan hype grunge yang digembar-gemborkan seluruh media massa di dunia, dengan jamily sejati yang mencintai Pearl Jam karena karya-karya orisinil mereka, tak peduli betapa pun anehnya karya-karya itu terdengar di telinga.
Dan malam itu terbukti bahwa jamily sejatilah yang berada di bibir panggung, karena dengan fasih mereka semua ikut menyanyikan Who You Are dan juga Off He Goes, yang mungkin bahkan tidak pernah diulas di media massa lokal kita.
Respito, yang baru saja meluncurkan album berjudul Jalan Menuju Surga, akhirnya benar-benar mengirim kami semua ke surga. Moshing dan crowd surfing benar-benar menggila selama mereka memainkan nomor-nomor legendaris dari album Vitalogy.
Spin The Black Circle dan Not For You disambut beringas. Pheps menjadi yang pertama kali terjun bebas dari panggung ke audiens. Dan, seolah belum cukup, dia melakukannya berkali-kali!
Corduroy, yang dimainkan setelah Betterman serta Immortality yang dipoles dengan aransemen tambahan bernuansa magis di bagian akhir lagu, mengirim kami semua ke puncak kegilaan.