Hey, I’ve got a news for you!
Kami tidak akan terbuang, hanya karena harapan kami telah terbuang. Karena kami saling memiliki. Disatukan dalam sebuah asa yang sama. Melintasi sejuta perbedaan yang ada.
Sahabatku dalam grunge, berderaplah bersamaku, menuju hari baru. Dimana kita semua bisa menciptakan musik yang kita cintai, tanpa perlu khawatir dengan uang dan kejayaan. Dimana kita bisa menikmati musik yang kita sukai, tanpa perlu peduli dengan selera pasar. Dimana kita semua, tanpa kecuali, kembali pada semangat rock yang paling dasar: perlawanan!
Kita punya Alien Sick yang melintasi Jawa dengan tubuh luka. Kita punya Besok Bubar, Zu, dan Respito yang akan segera menelurkan album tanpa kompromi. Ada Cupumanik yang sedang tertidur lelap. Jangan lupakan belasan lainnya yang terus berderap melawan kehendak jaman, meski harus terseok-seok dan setengah mati.
Dan, diatas segalanya, kita punya Navicula!
Semalam saya berulang tahun untuk yang ke-31 kalinya. Cukup tua, untuk ukuran manusia. Tahun depan grunge berusia dua puluh tahun. Pantas kiranya jika saya mengatakan bahwa saya menghabiskan sebagian besar umur saya dengan grunge sebagai musik latar.
Dalam hati saya masih berharap untuk sekali lagi menyaksikan dewa-dewa kita semua berdiri. Besar menjulang dengan karya-karya dari hati. Bukan demi uang. Bukan atas nama pasar. Karena, sesungguhnya, kita semua ditakdirkan untuk mengikuti kata hati. Dan melawan semua yang menghalangi. Tanyakan itu pada Freud, pada Eddie, dan Robi.
Grunge Fair adalah sebuah perlawanan. Dan saya menyambutnya dengan hati terbuka. Meminjam lirik dari band favorit saya, Pearl Jam, mari kita lempar kegusaran ini ke muka dunia dan meneriakkan kebangkitan grunge, sekali lagi: “Fight to get it back again! Yeah! Yeah! Yeah!”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H