Pagelaran konser musik bertajuk “1.000 Bands United” hari ke-2 di Bumi Perkemahan Cibubur, Sabtu, 18 Desember 2010 yang lalu adalah konser Navicula ke-13 yang saya hadiri. Bagaikan langit dan comberan jika dibandingkan dengan catatan konser Navicula milik Rebekah Moore yang katanya sudah menembus angka 100!
Bersama Tiko dan Tombol saya menyusuri jalan becek, mendaki bukit, dan melintasi padang rumput, menuju Main Stage 2 yang katanya akan jadi tempat manggung Navicula di sore hari yang cerah itu.
Sepuluh panggung besar berdiri terpisah jauh satu sama lainnya. Jangan bayangkan susunan apik dari pangung-panggung layaknya di Java Rockingland. Disini, untuk mencapai panggung yang dikehendaki, kita harus pandai-pandai membaca rambu yang jumlahnya sangat minim dan banyak bertanya pada petugas berseragam safari hitam atau kaos bergambar wayang yang berkeliaran.
Selebaran berisi jadual penampil, keterangan panggung, dan peta? Lupakan saja!
Setengah tiga sore dan mentari masih bersemangat sekali. Orang-orang gegas berjalan, mencari perlindungan di teduhnya pepohonan besar yang kebetulan memang bertebaran dimana-mana.
Suguhan pertama yang saya nikmati adalah Retina, band pop-rock yang digawangi oleh Irsya, yang band alter-egonya, Perfect Ten, sudah cukup dikenal sebagai biang rusuh tengah malam.
Tampil tanpa satu gitarisnya yang sedang sakit, Retina memainkan dua lagu: Bento dan Belajar Setia. Entah mengapa, ternyata sore itu ada beberapa penampil yang membawakan lagu-lagu Iwan Fals. Apakah karena cukup banyak kelompok anak ingusan yang nonton sambil bawa bendera OI?
Belajar Setia adalah lagu favorit saya di album perdana Retina. Lagu yang jenaka, bersemangat, meski tetap dengan lirik nakal yang memang tidak sepenuhnya saya amini. Namun setidaknya, bagi saya, Belajar Setia tidak kelewat pop dan bengal seperti single pendahulunya, Don Juan, hahaha!
Sungguh bukan pengalaman yang jelek, menikmati permainan live Retina untuk kali pertama di tengah bumi perkemahan yang sepintas lebih mirip hamparan semak belukar ini.
Retina kelar, saya lanjut ke Main Stage 2. Apa daya, ternyata jadual tampil Navicula diundur. Jadilah saya menikmati Club ‘80s, Krisyanto-nya Jamrud, dan Soneta serta Sonet 2. Ya, Anda tidak salah baca. Bang Haji Oma dan anaknya! Alamakjang!
Tak kurang dari 30 menit Bang Oma menghibur. Lebih tepatnya, melontarkan ceramah omong-kosong dan lantunan lagu yang tidak mampu saya kenali.