Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lomba Mancing ala Warga Desa dan Semangat Gotong Royong Untuk Giveaway dari Urunan Warga

8 Oktober 2022   10:29 Diperbarui: 17 Desember 2022   23:29 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lomba Mancing ala Masyarakat Desa. Sumber: Dokumen pribadi (2022)

Ilustrasi Antuasiasme warga, laki-laki, perempuan, tua muda, anak-anak dan dewasa untuk ikut lomba mancing di desa. Sumber: Dokumen pribadi (2022)
Ilustrasi Antuasiasme warga, laki-laki, perempuan, tua muda, anak-anak dan dewasa untuk ikut lomba mancing di desa. Sumber: Dokumen pribadi (2022)

Di negeri ini banyak lembaga-lembaga filantropi yang terdiri dari individu-individu kaya raya untuk mendistribuskan donasinya untuk kepentingan kemanusiaan.

Dengan contoh urunan warga di Jawa Tengah itu, berpotensi menjadi modal sosial, bahwa bangsa ini sangat kaya akan potensi-potensi tradisi yang hidup dan berkembang di masyarakat. 

Tradisi urunan warga untuk membuat giveaway ataupun memberikan hadiah kepada warga dalam ajang lomba memancing ikan, adalah contoh kegiatan kecil yang bisa dikembangkan.

Tradisi lain yang hidup di masyarakat, misalnya tradisi jimpitan, warga menyiapkan segelas beras dan uang lima ratus rupiah di depan pintu, yang dikumpulkan setiap hari oleh para petugas ronda di desa, juga contoh tradisi filantropi ataupun mengumpulkan donasi yang sangat baik bagi kehidupan bangsa. 

fb-img-1665199856363-6340ef624addee0f1f2a1162.jpg
fb-img-1665199856363-6340ef624addee0f1f2a1162.jpg
Ilustrasi : Warga membersihkan area pancingan untuk dimanfaatkan membuka lapak jualan jajajan Sumber : Dokumen pribadi (2022)

KIta bisa bayangkan, jika seluruh tradisi-tradisi itu dikelola secara masif dalam lingkup negara bangsa (nation state), saya kira bangsa ini tidak perlu takut dengan ancaman pangan.

Tradisi gotong royong atau urunan warga itu bisa dikelola dengan lingkup yang lebih besar untuk kepentingan masyarakat. Sistem bisa dibentuk, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. 

Demikian. Salam Hormat. 

Mas Han. Purworejo, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun