Lupakan kasus Sambo, lupakan kenaikan BBM, lupakan kasus perang Rusia versus Ukraina. Lupakan ancaman krisis pangan yang melanda dunia. Lupakan sejenak semua persoalan bangsa. Lupakan sejenak segala problema dunia. Lupakan barang sejenak. Ya, meski sejenak.Â
Kita tengok cara masyarakat kita, menghibur diri ala masyarakat desa yang bersahaja. Cara bahagia dengan sederhana dan nyata. Lomba mancing ala desa di sebuah desa di Jawa Tengah, tepatnya di Kelurahan, Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.Â
Tak perlu biaya mahal, tak perlu pergi jauh dan tak perlu harus mewah untuk bahagia. Cara sederhana dan bersahaja, bahagia ala masyarakat desa yang tak butuh banyak biaya.Â
Hiburan Murah, Meriah dan Berhadiah
Lomba mancing ikan lele masyarakat desa yang digelar masyarakat setiap tahunnya, menghibur dan murah meriah. Memanfaatkan lokasi di area desa. Sebuah kali kecil di pinggir sawah desa juga jadi. Wisata mancing nan murah meriah.Â
Tak perlu sewa lokasi pemancingan, tak perlu alat pancing mahal, sebatang ranting bambu pun jadi. Cukup bermodalkan mata kail dan senar pancing, maka alat pancingpun siap digunakan. Dan para pemancingpun siap beraksi.Â
Kali dibendung radius sepanjang 100-200 meter. Lalu oleh panitia "dicemplungkan"lah ikan lele untuk lomba mancing seluruh warga desa. Puluhan sampai ratusan ekor lele disebar di sepanjang kali yang dibendung itu.Â
Lalu, sebagian diantara lele-lele itu ditusukkan peniti di siripnya. Barang siapa mendapatkan ikan lele yang berpeniti, maka akan mendapatkan uang puluhan ribu. Satu ekor lele dengan satu peniti di siripnya dihadiahi sepuluh ribu rupiah.Â
Tergantung keberuntungan semakin banyak dapat pancingan ikan lele, semakin banyak pula uang yang didapatkan warga.Â
Kalaupun tidak dapat ika lele berpeniti, setidaknya masih dapat pancingan ikan lele, yang bisa dibawa pulang untuk digoreng, menu santapan makan malam.Â