Sejarah yang awalnya sebagai era kejayaan Majapahit, menyatukan kerajaan-kerajaan Nusantara, berubah dengan Nusantara menjadi titik temu peradaban Timur dan Barat. Para pedagang Asia Barat, Gujarat, Tiongkok dan kemudian Eropa.
Sejarah masa itu juga berbarengan dengan dikenalnya jalur rempah, dimana Indonesia sebagai penghasil rempah menjadi titik temu berbagai peradaban yang saling berjumpa dan melahirkan peradaban multibudaya di Nusantara.Â
Namun, perbincangan jalur rempah seakan-akan hanya menempatkan Indonesia sebagai titik temu, berbagai peradaban yang menciptakan perubahan tatanan sosial budaya di nusantara, bahkan dikonstruksikan sebagai sejarah yang berhubungan dengan imperialis dan kolonialisme.
Khazanah Nusantara yang menyatukan nusantara dan melayu raya di Era Majapahit seakan hilang. Sejarah digantikan dengan sejarah kedatangan-kedatangan bangsa asing.Â
Jalur rempah juga dikonstruksikan sebagai kekayaan Nusantara yang menjadi incaran bangsa asing dan lalu menciptakan perubahan tatanan sosial budaya di Nusantara. Peradaban multikultural Nusantara dan berbagai narasi Keindonesiaan lainnya.Â
Meski demikian kejayaan Nusantara masa kerajaan-kerajaan dulu, seperti episentrum eksploitasi kekayaan oleh para pedangan dan bangsa asing belaka.Selama ini sejarah nusantara yang berhubungan dengan perkembangan jalur rempah, selalu dikonstruksikan sebagai sejarah tentang kedatangan pedagang asing ke Indonesia.
Dalam berbagai karya tulis ilmiah, kita menemukan berbagai narasi yang pada umumnya mengungkapkan bahwa jalur rempah, adalah sejarah tentang kedatangan bangsa asing ke Indonesia dalam mencari rempah-rempah.
Hampir tidak kita temukan, diskursus tentang jalur rempah adalah tentang diaspora budaya nusantara ke luar wilayah seberang. Identitas jalur rempah, yang dikuatkan oleh berbagai budaya lokal nusantara, harus dilihat dalam bingkai globalisasi.Â
Penguatan budaya lokal adalah membingkai globalisasi jalur rempah, melihat koneksitas nusantara dengan budaya lokalnya yang mempengaruhi bangsa-bangsa lain di dunia.Â
Nah, dalam soal ini kita perlu melihat kembali tentang kebesaran sejarah jalur rempah nusantara. Namun kita perlu mendefinisikan ulang atau membingkai ulang jalur rempah nusantara
Cara pandang ini dilakukan dengan reinterpretasi data warisan budaya, sebagai bangsa besar penghasil rempah yang mendunia. Dengan demikian, sebagai negara penghasil rempah, bukan hanya komoditi rempahnya yang mendunia, tetapi juga budaya lokal Nusantara-nya.Â