Menyeru semesta di puncak keheningan.
Memandang langit mencari jawaban
 tentang misteri alam.
Hanyut dalam berkas sinar bulan,
 yang sesekali tenggelam di balik awan.
Atau berpendar dan berkejaran dengan kerlip bintang
Di puncak malam yang sunyi.
Dingin menyelimuti tanah gersang
yang terpanggang matahari. Siang tadi.
Tanah bergetar dan laut bergemuruh.
Dan manusia dipaksa bersimpuh
Luluh tak berdaya.
Hanya bersuara lirih.
Mengharap kekuatan semesta.
 Mencium tanah, dan menunduk lemah.
Tak berdaya.
Kemarin, suara jerit menggema
Memohon belas kasih dan ampunan
Lupa kemarin hilang ingatan
Atau lupa daratan.
Lalu mempertanyakan keadilan
Pada semesta, bertanya
dimana gerangan keberpihakan
Semesta menunjukkan kuasanya
Amarah bukanlah amarah,
Tapi isyarat yang harus dimengerti
dalam percakapan akal dan batin.
Kemana, manusia hendak mengharap,
dan meminta? Â
***
Mas Han. Manado, 16 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H