Dia hanya menunjukkan buku kecil. Sebuah diary dari wanita yang telah menemaninya selama hampir lima tahun itu. Seorang wanita yang aku kenal baik selama kuliah dulu. Wanita yang kuperkenalkan dan akhirnya mereka saling jatuh cinta. Kupikir. Ya, kupikir.
Aku membacanya. Dan seperti tak percaya. Aku seperti tak percaya bahwa wanita sahabatku masa kuliah itu menuliskan namaku dalam diarinya. Semua tentang aku.Â
Aku membaca halaman demi halaman buku diari itu. Dan aku hanya mampu terdiam. Berdiri mematung dengan tatapan yang kosong ke sudut ruang yang kosong pula.Â
" Dia sangat mencintaimu bro, sejak awal perkenalan di bangku kuliah dulu, dan hingga detik ini" kata sahabatku itu dengan suara yang bergetar.Â
Aku tercekat.Â
****
Salam hangatÂ
Mas Han. Manado, 14 Januari 2022