Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menstruasi dalam Relasi Kosmologi Suku Nuaulu Pulau Seram, Maluku

13 Desember 2021   04:31 Diperbarui: 14 Desember 2021   06:01 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, dalam masa karantina, atau pengasingan ketika wanita suku Nuaulu mengalami menstruasi, dianggap dalam keadaan kotor atau adanya gangguan roh jahat. Oleh karena itu harus diasingkan atau dikarantina dan dijauhkan dari kampung. Namun setelah itu, dilakukan ritus penyucian diri. 

Setelahnya dapat kembali ke kampung. Dalam kondisi suci, maka kembalinya si wanita Nuaulu dari rumah karantina, juga dianggap bahwa kampung sudah kembali bersih atau suci. 

Secara Kosmologi, memang dunia terbagi dalam tiga ruang, yakni dunia suci atau dunia depan. Dunia manusia atau dunia tengah dan dunia belakang atau dunia kotor. 

Siklus menstruasi adalah masa seorang wanita sebagai simbol bumi sekaligus juga salah satu komponen dunia manusia atau dunia tengah penghubung antara kotor dan suci, sedang mengalami masa tidak suci. 

Fenomena ini juga sebenarnya menggambarkan sisi manusia yang secara hakiki terdiri dari dua alam atau dua dunia. Suci dan kotor. Keduanya ada dalam jiwa manusia. 

Pada saat kotor perlu pengasingan diri untuk menjalani proses menyucikan diri. Ini adalah praktik ritus untuk menjaga keseimbangan kosmologis. 

Demikian. Salam budaya...salam lestari

***

Salam Hormat.

Mas Han, Manado, 13 Desember 2021

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun