Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menstruasi dalam Relasi Kosmologi Suku Nuaulu Pulau Seram, Maluku

13 Desember 2021   04:31 Diperbarui: 14 Desember 2021   06:01 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Proses Ritual Penyucian dan Pendewasaan diri Wanita Suku Nuaulu di "rumah karantina" Posuno, Pulau Seram, Maluku. Sumber: Roy Ellen, 2012

Wanita sebagai simbol bumi saat mengalami menstruasi bagi Suku Nuaulu, adalah dipercaya sebagai dunia atau bumi dalam masa yang tidak baik atau dalam gangguan roh jahat.

Jeda masa pada bumi saat mengalami 'tidak suci' atau kotor. Bukan berarti wanitanya disini yang dianggap kotor, tapi soal kondisi waktu mengalami masa yang kotor. 

Ada masa dimana siklus dunia dalam masa yang tidak suci. Dunia dalam masa yang kotor. 'Dunia kotor' ditempatkan di belakang kampung dan jauh dari pusat kampung yang dianggap sebagai dunia suci. 

Rumah Adat Marga Sonawe, sebagai marga terbesar di Dusun Bonara, Maluku Tengah. Sumber: Wuri Handoko/Balar Maluku, 2010.
Rumah Adat Marga Sonawe, sebagai marga terbesar di Dusun Bonara, Maluku Tengah. Sumber: Wuri Handoko/Balar Maluku, 2010.

Alam kepercayaan kosmologis ini, menempatkan masa mentruasi sebagai masa yang tidak suci atau kotor. Hal ini, sehingga seorang wanita yang sedang mengalami menstruasi terutama untuk pertama kalinya ditempatkan di rumah Posuno. 

Posuno menjadi ruang sementara waktu bagi seorang wanita yang mengalami menstruasi. Lamanya 'diasingkan' di rumah Posuno, mengikuti waktu siklus menstruasi, yang selama 11 -14 hari. Setelah itu, biasanya siklus menstruasinya sudah selesai.  

Ada ritual setelah itu, yang disebut ritual Pinomou. Ritual itu menandai masa akhir menstruasi pertama bagi wanita Nuaulu, sebagai ritual pendewasaan diri, ditandai dengan ritual papar atau pangor gigi. 

Ritual pinomou, atau ritual penyucian diri wanita Suku Nuaulu, setelah masa pengasingan saat mengalami pertama kali menstruasi, ditandai dengan mengasah atau memotong gigi wanita Nuaulu, sebagai tanda bahwa ia sudah dewasa dan siap menikah. 

Demikian, ritus pendewasaan diri atau pubertas wanita pada suku Nuaulu, adalah juga dipahami sebagai ritus penyucian diri wanita Suku Nuaulu, setelah selesai menjalani 'masa karantina' setelah selesai menjalani siklus menstruasi. 

Balik lagi ke soal menstruasi wanita suku Nuaulu. Jadi dalam alam kepercayaan Suku Nuaulu, menstruasi merupakan masa kotor dan setelahnya harus disucikan. Si wanita akan kembali ke kampung dan diijinkan kembali berkumpul bersama keluarganya. 

Jadi menstruasi sebagai kodrat kesehatan seorang wanita, dalam tradisi dan budaya Suku Nuaulu ada tanda atau simbol juga menjadi siklus dunia. Bahwa dalam tata kosmis ada masa dunia mengalami masa tidak suci atau dunia kotor. Oleh karenanya harus disucikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun