Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Deras Hujan Desember

10 Desember 2021   17:44 Diperbarui: 11 Desember 2021   19:49 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deras hujan Desember. Jatuh gemericik memecah hening. Menghapus resah. Dan rintih gelisah. 

Rintik hujan berjatuhan. Bertubi-tubi. Meramaikan cungkup kenangan.  Tiba-tiba. Menggerus jejak sepi. Diri yang menepi. Sunyi 

Desember yang basah.  Berpayung rerindang hujan di setiap malam. Menanti rerimbunan jejak. Menjelang akhir perjalanan. 

Desember semakin basah. Dipenuhi genangan dan kenangan di ujung jalan. Menunggui kelahiran awal tahun. Sedu sedan dan gegap gempita saling berganti. Menjemput mimpi. 

***

Salam hangat 

Mas Han. Manado, 9 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun