Melihat potensi wisatanya baik wisata alam maupun wisata budaya, Kepulauan Sangihe ke depan memiliki prospek yang baik sebagai destinasi utama wisata di Provinsi Sulut.Â
Karakter wilayah kepulauan sangat mendukung. Baik wisata bahari maupun wisata daratan pulau-pulaunya. Demikian pula potensi sumberdaya budaya, khusus potensi arkeologi pulau-pulaunya.Â
Pengelolaan potensi wisata, sebagai sumberdaya yang terbaharui, perlu mendapat perhatian. Porsi keberpihakan pemerintah baik pemerintah Provinsi terlebih pemerintah pusat perlu ditambah.
Sebagai wilayah Terluar, Kep. Sangihe bisa dilihat sebagai penjaga identitas Keindonesiaan di wilayah terluar Provinsi Sulut.Â
Kedekatannya dengan wilayah negara Filipina, sangat rentan timbulnya pengaruh baik secara kultural, sosial maupun ekonomi.Â
Konon menurut obrolan warung kopi, beberapa tahun sebelumnya, produk Filipina dapat bebas ditemui di Sangihe. Terutama produk minuman keras.Â
Meskipun dipasarkan secara ilegal, tapi masyarakat dengan mudah menjumpainya. Bahkan di Tahuna, ibukota Kabupaten Kep. Sangihe, sangat familiar di telinga masyarakat " Toko Filipina".Â
Saya sendiri belum sempat melihat langsung ke toko itu. Namun dari namanya, mungkin identik dengan produk yang dijualnya. Mungkin banyak produk barang asal negara Filipina.Â
Pada intinya, sebagai wilayah terluar, dengan segala kelebihan dan keterbatasannya, Kep. Sangihe perlu mendapat perhatian pemerintah dalam porsi pembangunan.Â
Kebutuhan infrastruktur perlu ditingkatkan. Di samping itu juga suprastrukturnya, yaitu sumberdaya manusianya ( SDM).Â