Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kepulauan Sangihe, Wilayah Pulau Terluar yang Butuh Perhatian

12 November 2021   18:11 Diperbarui: 15 November 2021   06:02 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, Kepulauan Sangihe sepertinya masih butuh perhatian. Khususnya dalam hal akses transportasi. 

Pelabuhan Ulu Siau, Pulau Siau, Kabupaten Kep. Sangihe
Pelabuhan Ulu Siau, Pulau Siau, Kabupaten Kep. Sangihe

Itu tampaknya, yang membuat Sangihe masih sepi kunjungan wisatawan. Apalagi di masa pandemi Covid 19, selama dua tahun ini.

Jadwal penerbangan pesawat yang tak pasti. Konon, perusahaan maskapai penerbangan masih butuh subsidi pemerintah daerah. 

Berhitung untung rugi. Dengan jumlah penumpang yang masih terbilang sepi, tanpa subsidi, maskapai bisa merugi. 

Penerbangan hanya sewaktu-waktu. Kata beberapa orang di obrolan warung kopi. Biasanya kalau ada kunjungan pejabat tertentu, utamanya pejabat pusat, baru ada penerbangan. 

Penulis berswafoto di Pelabuhan Siau berlatar Gunung Awu Karangetang, Pulau Siau, Kep. Sangihe. Sumber :Dokumen pribadi
Penulis berswafoto di Pelabuhan Siau berlatar Gunung Awu Karangetang, Pulau Siau, Kep. Sangihe. Sumber :Dokumen pribadi

Selebihnya publik berharap pada jadwal pelayaran kapal cepat dan kapal Pelni, yang berlayar setiap hari. 

Oh ya, beberapa waktu lalu, Kepulauan Sangihe diramaikan oleh rencana Tambang Emas Sangihe. 

Saya tidak akan membahas soal ini, selain bukan domain saya, juga tidak banyak mengikuti perkembangan beritanya. 

Disini, saya hanya menyinggung sedikit hasil obrolan warung kopi. Kata beberapa orang di sana, soal tambang emas masih mendapat penolakan oleh sebagian besar masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun