Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemilihan Waraney Wulan Minahasa: Tradisi, Budaya, dan Generasi Muda yang Berkarya

6 November 2021   08:38 Diperbarui: 6 November 2021   16:47 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Grand Final Pemilihan Waraney Wulan. Sumber: Tribun Manado

Tetiba saya diundang dalam sebuah pagelaran Grand Final Waraney Wulan Minahasa Tahun 2021 oleh Ikatan Waraney Wulan Minahasa dan Pemerintah Kabupaten Minahasa. 

Kebetulan pagelaran Grand Final Waraney Wulan 2021, digelar tepat setelah Balai Arkeologi Sulawesi Utara (Balar Sulut), di hari yang sama, menutup gelaran Rumah Peradaban 2021. 

Mungkin undangan ini bentuk apresiasi Pemkab Minahasa terhadap Balar Sulut yang telah menggelar Rumah Peradaban Tondano 2021, dalam rangka mengambil bagian dalam peringan HUT Kabupaten Minahasa ke 593. 

Malam Grand Final Pemilihan Waraney Wulan 2021 di Gedung Wale ne Tou, Tondano, Minahasa. Sumber : dokumen pribadi
Malam Grand Final Pemilihan Waraney Wulan 2021 di Gedung Wale ne Tou, Tondano, Minahasa. Sumber : dokumen pribadi

Untuk ini Balar Sulut berterima kasih kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa, Bapak Teddy Sumual dan Sekretaris Dinas, Ibu Conni E. Muntu beserta seluruh jajarannya.

Juga kepada Kabid Kebudayaan, Ibu Youlanda Kawatu, Kabid Promosi Wisata, Ibu Melissa Rondonuwu dan semua staf yang terlibat, atas kerjasamanya. 

Tentu saja kepada Bupati Minahasa,Bapak Dr. Ir. Royke Octavian Roring, M.Si dan Sekda Kabupaten Minahasa, Bapak Fritz Muntu, S. Sos atas perkenan beliau, Balar Sulut dapat turut ambil bagian dalam perhelatan HUT Minahasa ke 593.  

Jelas, ini sesuatu sekali dalam hidup saya. Baru kali ini saya bisa melihat langsung pagelaran semacam pemilihan Putra Putri Indonesia atau Abang None Jakarta. Ya, Pemilihan Waraney Wulan adalah pagelaran setahun sekali di tanah Kabupaten Minahasa. 

Menurut keterangan Waraney Wulan 2019, Ronaldo Ambar (Waraney) dan Vanessa Timbuleng (Wulan), yang menjadi tamu di panggung Grand Final, karena pandemi covid 19, terpaksa pemilihan waraney wulan tahun 2020 vakum. Dan baru digelar di tahun 2021. 

Entah karena saya berkesempatan langsung melihat gelaran Waraney Wulan 2021, atau karena penggunaan istilah lokal, saya melihat ada sensasi yang berbeda dalam ajang pemilihan putra putri Minahasa ini. Selain lokalitas, ada makna tradisi dan budaya lokal Minahasa, sangat kental terasa. 

Waraney Wulan Minahasa, saya kira juga mengandung spirit atau semangat yang berbeda dengan ajang pemilihan putra putri lainnya. 

Spirit melestarikan tradisi dan budaya leluhur, spirit menjaga aura identitas Keminahasaan. Spirit Waraney, sebagai lelaki Minahasa yang pemberani. Juga kelembutan seorang walian atau Wulan Minahasa. 

Nama perhelatan Waraney Wulan, mengisyaratkan lokalitas kebudayaan Minahasa. Ciri khas tentang identitas orang Minahasa yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya warisan leluhur. 

Pada konteks sekarang semangat itu yang hendak diwariskan. Generasi muda milenial Minahasa setidaknya diharapkan mejadi generasi yang paham tentang laku zaman. 

Adalah Junior Malingkas sebagai pemenang Waraney Minahasa 2021 dan Hillary Mamesah sebagai pemenang Wulan Minahasa 2021. 

Grand Final Waraney Wulan Minahasa 2021 di Kota Tondano, Kabupaten Minahasa. Sumber : dokumen pribadi
Grand Final Waraney Wulan Minahasa 2021 di Kota Tondano, Kabupaten Minahasa. Sumber : dokumen pribadi

Mereka tak hanya mewakili generasi muda millenial Minahasa, namun juga mewakili spiritnya atau semangatnya dalam melestarikan tradisi dan warisan budaya leluhur Minahasa, sebagai identitas Keminahasaan dalam konteks kekinian. 

Identitas Keminahasaan seperti tradisi dan budaya Mapalus atau semangat gotong royong. Budaya yang lahir dan besar di tanah Minahasa sejak dulu kala hingga kini masih bertahan. 

Juga identitas Keminahasaan yang toleran. Terbuka terhadap asimiliasi dan akulturasi budaya asli yang berkembang dari sejak awal dan budaya yang berkembang setelahnya seiring waktu dan perkembangan zaman. 

Waraney Wulan Minahasa 2021, tidak hanya tampil sebagai generasi milenial yang akan mempromosikan budaya dan pariwisata Kabupaten Minahasa. 

Lebih dari itu, Waraney Wulan adalah generasi milenial Minahasa, juga tampil sebagai steward atau penjaga kebudayaan Minahasa. 

Menjaga dan mengabdi bagi negeri untuk budaya Minahasa yang tetap lestari. Sebab di tangan generasi milenial jualah budaya Minahasa dapat lestari. 

Selain itu Waraney Wulan Minahasa 2021, juga diharapkan sebagai generasi milenial yang cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) 

Semangat nasionalisme kebangsaan para putra putri Minahasa, Waraney Wulan Minahasa, sebagaimana kata Wakil Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, merupakan wujud cinta tanah air. 

Para Waraney Wulan Minahasa 2021 diuji seputar 5 sila Pancasila sebagai dasar negara. Tentu wujud cinta tanah air, sebagai generasi muda milenial Indonesia, juga mengamalkan ke 5 sila Pancasila tersebut. 

Demikianlah. Waraney Wulan Minahasa 2021 adalah representasi generasi muda milenial khususnya di tanah Minahasa, dan Indonesia pada umumnya. 

Generasi muda yang cerdas dan berkualitas, juga semangat dalam berkarya mengisi pembangunan bangsa. Spirit ini menjadi ruh dalam setiap laku generasi Waraney Wulan Minahasa.

Generasi muda Indonesia yang mencintai NKRI sekaligus menjaga identitas Keminahasaannya. Menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur Minahasa.

***

Selamat bertugas Waraney Wulan Minahasa 2021. Menjaga NKRI dan melestarikan identitas Keminahasaan yang toleran dengan landasan budaya Mapalus, tradisi kerjasama dan gotong royong. 

Waraney Wulan Minahasa 2021, selamat dan semangat berkarya. Mengabdi untuk negeri. 

***

Salam Budaya...Salam Lestari 

***

Salam Hormat 

Mas Han. Manado, 6 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun