Jadi selama ini kegiatan yang sifatnya virtual, dengan kecanggihan apapun, sifatnya kondisional dan sementara.Â
Pada waktunya akan mencapai titik klimaks. Manusia tak bisa lagi bertahan untuk selalu bercakap-cakap secara jarak jauh melalui peralatan teknologi, secanggih apapun.Â
Hakiki kemanusiaan untuk berinteraksi langsung, bahkan bersentuhan adalah keniscayaan. Tak bisa dicegah, kecuali hanya ditunda, karena situasional, kondisional dan kontekstual.Â
Kegiatan yang bersifat virtual, sebenarnya lambat laun menegasikan sisi kodrati kemanusiaan, selain mendegradasi rasa kemanusiaan, juga merubah tatanan sosial.Â
Meski demikian, karena tujuannya juga untuk kepentingan kemanusiaan, maka harus dilakukan. Namun, sekali lagi sifatnya kondisional dan temporal.Â
Manusia akan kembali ke kodratnya, sebagai mahluk yang saling bertatap muka dan bersentuhan, dalam berbagai bentuk interaksinya sebagai mahluk sosial.Â
Demikian. Semoga bermanfaat
Salam hormat.
Mas Han. Manado, 27 Agustus, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H