Hingga sekarang, Sungai Musi dimanfaatkan sebagai sarana angkutan penumpang dari Palembang Ilir ke Palembang Ulu, angkutan gas, serta puluhan tongkang yang mengangkut batubara setiap hari.Â
Belum lagi, kalau kita singgung soal Sungai Bengawan Solo, adalah sungai purba yang sangat populer, membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Di Sepanjang DAS Bengawan Solo, situs-situs arkeologi di temuukan. Dari Situs prasejarah yang dihuni manusia prasejarah hingga munculnya pemukiman dan situs-situs masa sejarah.Â
Bengawan Solo mengalir dari mata air di Pegunungan Seribu, perbatasan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) dan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) menuju ke utara bermuara di Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Sungai Benagwan Solo, juga menjadi ikon Pulau Jawa, sehingga maestro Gesang, menciptakan lagu yang sangat legendaris "Bengawan Solo", yang selalu dinyanyikan dari generasi ke generasi, bahkan lintas negara dan lintas benua.Â
Nah, yang menarik pula, Sungai Ciliwung di Jakarta. Anda tahu, bahwa Sungai Ciliwung yang membelah Jakarta, kota megapolitan yang hiruk pikuk itu, adalah sungai purba?
Sejarawan sekaligus penulis buku sejarah Jakarta Jj Rizal mengatakan awal peradaban Jakarta berada di Sungai Ciliwung, sekitar 5.000 tahun yang lalu (Kompas). Â Â
Ali Akbar, Arkeologi Universitas Indonesia, dalam bukunya, Zaman Prasejarah di Jakarta dan Sekitarnya, menjelaskan beberapa wilayah di Jakarta, diperkirakan berasal dari 2000–1000 Sebelum Masehi.
Sementara itu, berdasarkan analisis radiometri terhadap contoh arang hasil ekskavasi di situs Pejaten (Jakarta Selatan) tahun 1975, menunjukkan bahwa situs ini berasal dari sekitar 1000 Sebelum Masehi hingga 500 Masehi
Terbentang dari hulu yang terletak di daerah Bogor yang meliputi kawasan Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Cisarua hingga kawasan hilir di pantai utara Jakarta, Sungai Ciliwung mempunyai panjang 120 Km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 387 Km2.