Aku adalah sosok yang tercipta dari masa lalu yang terhempas. Dalam perjalanan yang terlupa dan terlepas. Dilahirkan dari rahim waktu yang dindingnya penuh debu dan jelaga. Dari seorang ibu yang sendiri menahan rindu dan menerjang segala lara.
Ibuku adalah seorang dewi yang cantik jelita. Seorang perempuan yang memikul purnama dalam hatinya. Juga meneteskan embun dan bening telaga dari matanya. Dan aku adalah bayi yang kelak menjadi seorang lelaki pujangga bagi hidupnya.Â
Aku adalah reinkarnasi dari seorang lelaki yang melarung samudra nestapa. Dalam perputaran roda yang begitu cepat. Meninggalkan semua mutiara yang dilahirkan dalam jejak yang pucat. Dan juga meninggalkan ibuku seorang diri merawat mutiara dalam untaian masa.Â
Aku bukan siapa-siapa, hanyalah reinkarnasi dari sesosok lelaki yang dulu disebut ayah. Yang meninggalkan fana ketika aku masih dalam selimut masa yang semu. Aku adalah sebuah reinkarnasi dari perjalanan penuh jelajah. Dan kini, menjadi seorang lelaki yang memeluk ibu, yang sedang menunggui senja di sunyi waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H