Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sebuah Reinkarnasi

17 Juli 2021   15:24 Diperbarui: 17 Juli 2021   22:22 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku adalah sosok yang tercipta dari masa lalu yang terhempas. Dalam perjalanan yang terlupa dan terlepas. Dilahirkan dari rahim waktu yang dindingnya penuh debu dan jelaga. Dari seorang ibu yang sendiri menahan rindu dan menerjang segala lara.

Ibuku adalah seorang dewi yang cantik jelita. Seorang perempuan yang memikul purnama dalam hatinya. Juga meneteskan embun dan bening telaga dari matanya. Dan aku adalah bayi yang kelak menjadi seorang lelaki pujangga bagi hidupnya. 

Aku adalah reinkarnasi dari seorang lelaki yang melarung samudra nestapa. Dalam perputaran roda yang begitu cepat. Meninggalkan semua mutiara yang dilahirkan dalam jejak yang pucat. Dan juga meninggalkan ibuku seorang diri merawat mutiara dalam untaian masa. 

Aku bukan siapa-siapa, hanyalah reinkarnasi dari sesosok lelaki yang dulu disebut ayah. Yang meninggalkan fana ketika aku masih dalam selimut masa yang semu. Aku adalah sebuah reinkarnasi dari perjalanan penuh jelajah. Dan kini, menjadi seorang lelaki yang memeluk ibu, yang sedang menunggui senja di sunyi waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun