Aku adalah malam yang mencari purnama, diantara lembah, telaga dan belantara sunyi, juga langit yang tenang dan lengang, tentu saja.
Di punggung bukit yang menyimpan misteri,tentang cinta dan luka dari sebuah perjalanan yang disembunyikan jejaknya.Â
Ketika kutemukan purnama, sesaat lalu tenggelam bersama awan mendung yang menyimpan cerita masa lalu yang tertinggal.Â
Aku adalah penantian yang tak kunjung diputuskan oleh waktu, juga dilupakan rindu, yang sudah menggunung tanpa kata.
Seperti malam yang tak disambut senja, juga tanpa melepas petang di tepi cakrawala.Â
Dan pula tak ingin menjemput pagi. Malam, seperti kehadiran yang tak dinanti, lalu dilupakan. Menggantung.Â
Aku adalah malam yang terlalu cepat datang, seperti seorang yang berlari terburu-buru dan lupa kemana hendak pergi.Â
Malam, adalah tentang aku dan segala hal yang membingungkan. Apakah kamu menyadari?Â
Aku adalah malam yang membisikkan rindu pada embun. Lalu membisikkan pula rindu pada kabut menjelang pagi yang lembut.
Namun, aku juga malam yang menyembunyikan ricik hujan dan desir angin pada ranting pohon dan ilalang.Â
Aku adalah malam tanpa jejak, namun juga menitip pesan pada sunyi, agar semua  terbaca oleh musim.Â
Aku adalah malam penuh rahasia dan misteri, menyembunyikan tentang semua hal yang sunyi.Â
Mas Han
Manado, 15 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H