Kita perlu merenungi diri, bahwa makna maaf akan hilang di twibbon-twibbon ucapan lebaran, bilamana kita hanya mengandalkan teknologi digital sebagai sarana selebrasi semata, tanpa memahami makna fitrah kemanusiaan kita sebagai mahluk sosial yang saling menyentuh dalam pergaulan sosial.Â
Perenungan ini bukan tanpa dasar, bukan semata-mata kalimat yang skeptis terhadap pemahaman tentang kemanusiaan kita, namun ini adalah sebuah ungkapan, bukan hanya tentang kepekaan jiwa kemanusiaan kita, namun juga cara berkesadaran secara kritis bahwa teknologi informasi, tetaplah sarana untuk menjawab persoalan-persoalan kebudayaan dan kemanusiaan.Â
Teknologi informasi dalam era digital, adalah sarana mendekatkan ruang dan waktu, agar rasa kemanusiaan kita tidak menghilang, juga sebagai sarana yang kita bisa optimalkan untuk menguatkan jiwa-jiwa kemanusiaan kita yang berkebudayaan.Â
Dalam praktiknya, di momen idul fitri 2021 ataupun hari raya- hari raya besar keagaaman lainnya, twibbon-twibbon ucapan selamat hari raya, adalah harus dimaknai tidak saja mendekatkan ruang dan waktu dalam selebrasi formal belaka, namun juga mendekatkan jarak ruang dan waktu untuk menjaga dan semakin menguatkan rasa kemanusiaan kita.Â
Demikian, semoga narasi ini ada nilai penting dan manfaatnya untuk perenungan jiwa-jiwa kemanusiaan kita.Â
Salam homat.
Wuri Handoko, Manado 16Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H