Ayam dan telur adalah simbol kehidupan, tentang permulaan dan kelahiran. Simbolisasi ini adalah sebagai simbol doa kepada Sang Maha Pencipta, yang memberi kehidupan dan juga mempertahankan kehidupan manusia melalui proses kelahiran.Â
Makan ayam dan telur dalam tradisi kuliner nusantara dalam berbagai praktiknya, baik sebagai hidangan sehari-hari maupun dalam acara-acara tertentu, seperti tradisi ritual, tampaknya tidak akan hilang. Makna profan dan sakral sekaligus menjadi perihal yang saling melengkapi.Â
Dengan demikian, acara makan bersama baik dalam pengertian gaya hidup sehari-hari maupun dalam tradisi ritual, selalu akan menjadi warna kehidupan nusantara.Â
Begitu juga, tradisi ritual doa bersama yang ditututup dengan acara makan bersama dengan hidangan makan ayam dan telur, juga tidak akan hilang, karena makna sakralitas itu bisa pula melebur dalam pengertian profan dan sebaliknya.
Tidak ada hal yang tabu yang perlu diperdebatkan. Hal ini karena makna profan dan sakralitas ayam dan telur menjawab soal-soal kebudayaan dan tradisi di Nusantara. Hidup dalam perilaku sehari-hari dari generasi ke generasi.Â
Demikian.Â
Salam Budaya...Salam Lestari
Salam Hormat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H